Kamis, 04 Februari 2010

Holiday in Jakarta



Liburan lebaran kali ini kuputuskan untuk liburan di jakarta bersama teman-teman sma atau tepatnya bersama GankZ PontenZ generasi ke dua yang sekarang telah berubah nama menjadi POJAKU...

Aku, Go Chin san, dan Welly berangkat dari stasiun pasar turi dengan kereta Gumarang kelas bisnis. Tempat dudukku terpisah jauh dari mereka berdua, masa mereka duduk di ujung depan, aku di ujung belakang. Dasar mereka memang homo, berjauhan biar bisa pacaran, hihihihi.


Day 1

Perjalanan dengan kereta cukup berkesan bagiku karena sudah lama aku tidak naik kereta jadi aku sangat menikmatinya. Sangat menyenangkan sekali melihat sawah, jalanan, lalulintas, pasar yang begitu cepat terlewati, apalagi pas berjalan diatas jembatan dan dibawahnya ada pasar, keren banget. Sampai di Ibukota pukul 7 pagi, jadi total perjalanan yang ditempuh kurang lebih selama 13 jam. Kami turun di stasiun kota. Disana sudah ada Angel, teman sma kami yang kami suruh jemput agar kami tidak tersesat di Jakarta.


Suasana di Stasiun Kota


Kami pun meluncur ke kosnya Ronal, tempat dimana kami akan menginap selama kurang lebih seminggu di Jakarta. Setelah mandi dan beristirahat kami berlima meluncur ke Ciputra Mall setelah itu dilanjutkan ke Mall Taman Anggrek dengan berjalan kaki. Sangat terasa capek ditambah lagi dengan udara yang cukup panas siang itu. Sesampai di Mall kita mencoba makan makanan Jepang di ...., sori aku lupa nama tempatnya. Tenyata rasanya waktu dimakan, Huekkkkkk, maw muntah. Tapi setelah berpikir bahwa makanan jenis ini sehat aku memakannya sedikit-demi sedikit walau tidak habis.


Salah satu makanan yang membuat Welly muntah


Setelah makan memakan dan makan lagi karena Welly dan Go masih lapar karena mereka tidak kuasa untuk memakan makanan Jepang tadi, kita bermain Ice Skating. Pada awalnya aku tak berminat main karena tidak bisa dan harga sewanya yang mahal. Aku hanya mengambil video dan foto bersama Welly. Tapi setelah melihat kebodohan Chinsan jatuh beberapa kali saat meluncur membuat aku gemas bagaimana sih rasanya. Akhirnya setelah dipaksa-paksa oleh temanku dan dibayari, aku pun memasuki area skate, Welly tidak ikut karena alasan malas. Dan ternyata benar-benar susah bro. Aku sama sekali tidak berani ke tengah hanya berjalan dipinggir sambil pegangan, pokoknya ngeri banget lah. Tapi cukup ketagihan juga sih. Nah, pas pulangnya itu aku dikerjain ma para petugas ice skate. Pas mau keluar, tiket masukku hilang dan seingatku tertinggal di tempat peminjaman sepatu. Aku tanya malah dikasih tebak-tebakan, suruh ingat jam berapa masuknya, nomor berapa sepatunya. Untungnya aku ingat. Selamat deh uang Rp 40.000 dari dompet.

Harusnya pada hari ini aku berencana ke omku di bekasi, tetapi karena terlalu malam maka tidak jadi. Sesampai di kos kami langsung mengatur formasi tidur dengan bermain capsa. Aku sebagai pemula cukup baik progressnya. Kalah makan krupuk setan, menang berhak mengatur posisi tidur, selimut, dan bantal, begitulah aturannya. Dan pemenang terbanyak hari itu adalah Chan. Congratulation Cino....


Day 2



Ancol tujuan berikutnya, atau lebih tepatnya Dufan karena kami hanya sempat ke Dufan. Rute perjalanan kami ke Dufan adalah pertama menjemput Angel di stasiun Jakarta Kota trus naik bajai ke Mangga dua (Asyik.... my first time naik bajai) trus naik taksi ke Dufan. Nah pas di Taksi inilah aku tersiksa. 1 taksi diisi 6 orang, itu belum termasuk supir. Dan Welly homopun aku pangku.. Untung saja aku sudah memakai celana rangkap 2, jadi aman, fiuh... Sampai di Dufan ternyata belum buka, padahal dan panas gini. Antriannya banyak lagi akhirnya aku yang keturunan klan Uchiha menyusup untuk mencapai antrian paling depan. Akhirnya selang setengah jam lebih dikit kami mendapat tiket yang berbentuk card (Udah canggih, baru tahu aku..). Jadi ntar tu card dimasukkin ke semua box gtu. Beruntung dufan masih baru buka jadi keramaiannya masih belum memuncak. Pertama kami naik kapal2an yang diayun itu loh (lupa aku namanya), oh ya baru ingat, Kora-kora namanya. Kelihatannya sih biasa-biasa saja, tapi kayak mau jatuh aja waktu diayun. Gila sport jantung beneran. Sempet juga gimana rasanya kalau jadi bajak laut. Habis naik kora2 kita ke teh poci yang diputer-puter, katanya bikin pusing, tapi enggak kok, Cuma panas aja cos matahari bersinar begitu terik. Trus dilanjutin ke rumah kaca dan rumah miring. Habis itu antri lama naik Extreme log kalau ga salah ama naik lupa namanya aku sama naik garuda (keren banget, kelihatannya simpel tapi ngeri juga). Setelah itu kami makan dulu. Sial makanan di dufan mahal-mahal, tekor nih. Trus kita naik perang bintang. Dan untuk menebus ketakutanku 5 tahun lalu aku memberanikan diri naik kicir-kicir. Awalnya takut banget, tapi setelah naik ketagihan bro, sensasinya itu loh luar biasa banget, serasa jadi spiderman gitu. Tapi sayangnya belum sempat mencicipi tornado, kami harus pulang karena salah satu dari kami harus segera pulang dan itu tidak bisa ditunda. Pas pulangnya terulang kembali 1 taksi diisi 7 orang termasuk sopir, tapi untungnya dengan sigap aku mengambil tempat di depan sehingga yang menjadi korban keganasan Welly sekarang adalah Ronald. Yang aku heran kenapa bisa ya Yuli lupa jalan pulangnya, jadi kami muter-muter terus sampai akhirnya setelah beberapa putaran sampailah di rumah Yuli, tapi ga begitu jelas cos gelap. Giliran berikutnya kami yang balik trus Angel yang diantar ke tempat pemberentian bis. Sudah cukup lelah waktu sampai di tempat kos. Pinginnya mandi trus langsung tidur, eh malah diajakin main capsa dengan aturan-aturan game seperti sebelumnya.T.T


Day 3

Hari ini tujuan kami ke Mangga Dua buat nemenin Chinsan beli baju, ditambah Welly ma Ronald beli Batere & Charger hp dan mencari tokonya yuli. Yang paling lucu sih liatin Welly naik bemo ke Mangga Dua (bisa dilihat sendiri fotonya). Sampai di Mangga Dua muter-muter ga karuan, naik- turun ga jelas, pokoknya bikin capek lah. Untungnya dibeliin minum ma baju walaupun tetep nambah uang, kalau ga gitu udah kubunuh tuh cino. Pas udah ketemu tokonya Yuli, udah mau tutup, baguslah jadi ga lama-lama. Setelah bercapek-capek ria di Mangga Dua, aku usulkan untuk ke Kota Tua, karena tempatnya tidak begitu jauh, cukup naik bemo ke stasiun kota trus berjalan kaki, walaupun pada awalnya kami sempat salah karena kita kira naik busway untuk ke kota tua.



It’s Beautiful... benar-benar gaya lama kotanya. Aku sangat suka tempat ini. Jadi ingat film2 Indonesia jaman penjajahan dulu. Di sepanjang perjalanan banyak sekali pemotretan. Ada pula mobil tua yang dikenakan sewa bila ingin berfoto. Kita akhirnya berhenti sejenak buat makan mie ayam, busyet mahal banget mienya, k’lo ga salah 7000 harganya. Untung aja dibayari aku. Ada kejadian lucu waktu sebelum kami makan, Ronald dikerjai sama seorang anak kecil yang agak-agak gila. Lucu banget pokoknya. Setelah mengisi perut kami, kami berjalan-jalan menyusuri Kota Tua. Keren banget, bener-bener suasananya tempo dulu banget, apalagi banyak museumnya, aku paling suka. Tapi temen-temenku yang lainnya kurang begitu suka museum, hohohohoh. Singkat cerita karena hari sudah mulai sore, jadi banyak museum yang sudah mulai tutup, trus aku teringat, kalau ga salah namanya si Jagur, patung meriam yang pada pangkalnya berbentuk tangan yang melambangkan kejantanan, ada di halaman Kota Tua, aku tanya ke seorang petugas, ternyata sudah dipindah ke salah satu museum, aku lupa nama museumnya apa. Akhirnya yang tersisa hanyaMuseum Seni Rupa dan Keramik, dengan tiket 2500 per orang kami menikmati segala macam bentuk ukiran dan lukisan di dalam museum. Bagus-bagus. Setelah puas kami pun segera pulang ke kos. Wuhhh benar-benar melelahkan, banyak jalan kakinya, tapi yang jelas makin sehat, hohohoho.


Beberapa koleksi Museum Seni Rupa dan Keramik di Kota Tua


Day 4



MONAS..... harus di datangi nih, secara maskot kota Jakarta bro... ternyata lokasinya tidak begitu jauh dari kosnya Ronald. Sempat salah masuk pas ke Monas, kita malah masuk ke Stasiun Gambir, wkwkwkw. Lokasi Monas luas banget, ada tamannya, lapangan futsal dan basket, pokoknya Jakarta punya gaya deh.... Ke Monasnya pun harus ditemput melalui lorong bawah tanah. Trus kita lanjutin ke diorama di bagian bawah Monas. Asyik-asyik gambarnya, tapi sayangnya lagi-lagi temanku tidak suka hal-hal beginian, padahal si Welly anak Multimedia, huh...


Dorama


Setelah itu kita antri untuk menuju ke puncak Monas. Karena cukup lama kita gantian ngantrinya. Kurang lebih setengah jam gitu, kita sampai ke puncak Monas. Wow keren banget, sekarang juga ada fasilitas teropong dengan membeli koin seharga Rp. 2000 dan papan keterangan yang menunjukkan gedung-gedung apa saja yang bisa dilihat dari puncak Monas ini.



Beberapa pemandangan yang dapat dilihat dari puncak Monas


Setelah puas di puncak kita turun ke mangkoknya monas. Puas foto-foto disini, kita lanjutkan perjalanan pulang. Lucunya sih pas pulangnya rute Busway tuh muter-muter dulu jadi kelamaan muternya padahal pas berangkatnya cepet banget. Kita juga sempat melewati Masjid Istiqal dan Gereja Katredal, dan gedung-gedung Departemen di Indonesia.



Day 5

Bangunnya parah banget, molor euyyyy, masak ke TMII baru jam 3 apa-apaan ini. Malah Welly ngajak ke mall lagi, di Surabaya juga banyak mall kaleeee..... Apalagi jarak dari kos ke TMII jauh banget ditambah lagi pas waktunya turun, aku sudah turun, eh malah mereka ketinggalan di Bus Way, akhirnya aku sendirian naik bemo dan mereka, ga tau kemana deh.... Akhirnya aku sampai duluan ke TMII. Langsung aja kita menuju ke Kereta Gantung. Disini Welly ngomel-ngomel ga karuan, untung saja aku membuat banyolan-banyolan lucu, jadi agak berkurang emosinya. Pas di Kereta Gantung asyik banget pokoknya. Ada replika Indonesia, trus ada kastil, rumah-rumah adat.


TMII dilihat dari atas


Nah pas sampai di ujung harusnya kita tetap di kereta karena rutenya pp, tapi aku dan ronald sengaja turun agar pas baliknya kami bisa menikmati TMII tapi kami ga cerita rencana kami ke Welly dan Chinsan karena mereka pasti ga bakalan mau. Dasar perut orang kaya, dan memang mereka-mereka orang kaya, mereka malah makan, padahal harga makanan disana mahal-mahal, yah terpaksa aku ikut deh. Selesai makan kita pun langsung berjalan menuju pintu keluar. Lumayan jauh tapi kita disuguhi pemandangan TMII yang keren abiezzz. Sayangnya hari mulai gelap jadi kita terpaksa buru-buru, apalagi si Welly yang pingin cepat cepat ke mall. Akhirnya hari itu kami berempat berpisah karena sesuai rencana aku pergi ke rumah omku di Bekasi, Welly ke rumah tantenya, Ronald sama Chinsan tetap kumpul kebo.

Rumah omku cukup jauh juga, apalagi taksinya juga kebingungan cari alamatnya. Untungnya, pas udah sampai dibayari aku taksinya. Walaupun omku tampangnya serem, tapi hatinya baik loh.... Malamnya kita makan Rw, babi, minum tuak. Disini malapetaka terjadi, ternyata aku alergi sama tuak. Malamnya badanku gatal dan merah semua, benar-benar tersiksa malam itu.


Day 6


Kita berencana pergi ke Mall Taman Anggrek lagi buat main ice skate. Sebenere aku males cos keluar duit ga sedikit lagian aku juga ga isa main. Mending dibuat nonton aja, murah dan bisa dinikmati. Ternyata dalam hal ini aku dan Welly sependapat. Ternyata ancaman dari calon mafia Hongkong macam Chinsan mampu membuat penawaran istimewa untuk kami dan Welly walaupun sampai sekarang belum ditepati janjinya. Akhirnya aku kembali tersiksa, udah badan gatel semua eh malah maen ditempat yang dingin pula. Tapi lama kelamaan kemampuan motorikku bekerja dengan baik, aku bisa maen ice skate akhirnya walaupun kontrolnya masih agak buruk. Sipplah....


Day 7

Packaging pulang. Kita bertiga di jemput oleh saudaranya Welly ke Bandara Soekarno Hatta. Pesawat take off jam setengah 4. Landing sekitar jam 5. Sampai Surabaya yakin tidak ada yang tertinggal, tapi ternyata ada yang ketinggalan yaitu kaos & sweater ku dan itu baru sadar setelah beberapa minggu setelahnya -.-“


Jakarta pada malam hari



Salah satu fasilitas yang ada di Halte Busway


Yang jelas ini suatu liburan yang cukup menyenangkan walaupun membuat kantong kering.