Rabu, 17 November 2010

Wisuda

Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Ada awal pasti ada akhir. 3 tahun telah aku lewati masa–masa kuliahku di STIKOM Surabaya. Banyak kenangan terjadi disini. Sedih, bahagia, marah, jatuh cinta, sampai patah hatipun pernah kualami. Dan 30 Oktober 2010 adalah hari pelepasan aku dan teman-temanku yang berhasil menempuh studi dengan baik di STIKOM. Namun ada 1 kesedihan yang benar-benar membuatku teringat kembali akan masa lalu yang sempat aku lupakan. Masih ingat tentang Princess, cewek yang sempat membuat hari-hariku indah selama sebulan. Namun pada akhirnya tetap berakhir duka. Princess datang ke wisuda, namun bukan untuk menemaniku, melainkan untuk mendampingi cowoknya. Jujur aku sangat bingung melukiskan perasaanku. Cemburu? Tidak, marah? Tidak? Sedih dan dilema? Pastinya. Aku tahu dari tatapan matanya dia masih ingat tentang aku, namun dia menyembunyikannya di balik matanya. Ingin aku sapa, tapi pastinya dia akan pura-pura marah. Aku hanya ingin dia tahu, bahwa aku ingin memilikinya sebagai teman.


 
Ok, kita kembali ke wisuda. Dari awal masuk kuliah, aku sudah bermimpi saat lulus nanti ingin berpredikat cumlaude. Sebenarnya melihat dari potensi diriku, seharusnya bisa. Tapi banyak setan-setan yang menghambatku, yang tidak bisa aku ceritakan disini karena privasi. 1 hal lagi karena juga jarak rumah yang terlalu jauh sehingga sering terjebak macet dan telat, apalagi pas masuk pagi ditambah STIKOM menerapkan keterlambatan 0 menit. Ya Karena dua hal diatas aku mendapatkan presensi, dan kurangnya focus pada semester 2. Damn. Tapi ya sudahlah, tidak semua yang kita inginkan selalu kita dapatkan. Yang terpenting aku telah lulus tepat waktu.
Wisuda adalah momen yang pas untuk mengabadikan momen-momen bersama teman-teman. Namun sayangnya ada beberapa teman yang sangat aku inginkan untuk dapat berfoto bersama, tidak sempat aku abadikan dikarenakan aku tidak punya kamera pribadi, lalu setelah dapat pinjaman kamera punya teman, eh temenku udah ngilang. Tapi ya sudahlah, kenangan akan mereka akan selalu di hati.
Untuk terakhir, Aku ingin memberikan regrats kepada para pendidik di STIKOM Surabaya yang telah memberi saya inspirasi, Pak Jangkung dan Pak Bin.
Juga untuk para teman-teman satu angkatan yang selama 3 tahun ini sangat banyak membantu.
Hendro, Andrias, Aping, Aviv, Noriko, Wayan, Hana, Christin, dan teman-teman yang lainnya, saya sangat beruntung bertemu dengan kalian. Mengenal kalian merupakan sesuatu yang sangat berharga dan tidak bisa di beli. Sangat sulit untuk mengakhiri ini semua. Thank’s Friend’s.