Akhirnya setelah sekian lama vakum nulis, saya mulai lagi menulis walaupun sekedar copas tapi artikel saya ga lebay :D
Pagi ini saya akan menambah pengetahuan saya juga pengetahuan kalian tentang dunia komputer... Cukup singkat aja...
Chipset.... Saat kita membeli pc/notebook/netbook dan kita menginstal drivernya tentu ada driver chipset, sebenarnya apa sih itu chipset... 
Secara fisik, chipset berupa sekumpulan IC kecil atau chips yang 
dirancang untuk bekerjasama dan memiliki fungsi-fungsi tertentu. Pada 
sistem hardware komputer, chipset ini bisa terdapat pada motherboard, 
card-card (kartu-kartu) ekspansi, misalnya pada kartu grafis (video 
card), atau pada peralatan komputer lainnya.  Fungsi chipset pada 
motherboard tidak sama dengan chipset pada kartu-kartu ekspansi. Begitu 
pula fungsi chipset pada peralatan komputer lainnya.  Masing-masing 
memiliki fungsi sendiri yang bersifat spesifik.  Chipset sebenarnya 
tidak selalu terdiri dari sekumpulan IC atau sekumpulan chip, 
kadang-kadang dijumpai hanya terdiri dari sebuah chip saja.
Chipset pada video card berfungsi untuk mengontrol rendering grafik 3 
dimensi dan output berupa gambar pada monitor.  Sedangkan chipset pada 
motherboard berfungsi untuk mengontrol input dan output (masukan dan 
keluaran) yang mendasar pada komputer.  Perlu diketahui, bahwa yang 
dibahas pada bab ini difokuskan pada chipset yang ada pada motherboard, 
bukan chipset yang ada pada komponen atau perangkat komputer lainnya.
Lebih jelasnya, dapat dikatakan bahwa chipset yang biasa terdapat 
pada motherboard berfungsi untuk mengatur aliran data dari satu komponen
 ke komponen lainnya.  Misalnya mengarahkan data dari CPU (prosesor) 
menuju kartu grafis (video card) atau ke sistem memori (RAM), serta 
mengarahkan aliran data melalui bus PCI, drive IDE dan port I/O.  Pada 
kasus ini, dapat diibaratkan bahwa chipset seakan-akan berfungsi sebagai
 ‘polisi lalu lintas’ pengatur aliran data pada motherboard di sebuah PC
 (Personal Computer).
Selain mengatur aliran data, chipset juga ikut menentukan piranti apa 
saja yang dapat didukung oleh PC tersebut, serta turut menentukan 
kecepatan FSB (Front Side Bus), bus memori, bus grafis, kapasitas serta 
tipe memori yang dapat didukung oleh motherboard yang bersangkutan, dan 
menentukan standart IDE, juga tipe port yang didukung oleh sistem.
Sebenarnya, lebih detail lagi dapat dijelaskan bahwa chipset tradisional
 pada motherboard terdiri dari dua bagian, yaitu northbridge dan 
southbridge.  Tugas-tugas umum chipset seperti yang telah dijelaskan 
tadi, dibagi kepada kedua bagian chipset tersebut. Masing-masing bagian 
chipset (northbridge atau southbridge) mempunyai tugas sendiri-sendiri 
yang bersifat spesifik dan bekerja sesuai fungsinya.
Asal mula istilah northbridge dan southbridge
Pemunculan istilah northbridge dan southbridge berawal dari kebiasaan 
dalam menggambar suatu bagan atau peta tentang arsitektur suatu 
komponen.  CPU biasanya diletakkan pada bagian atas (puncak) bagan.  
Pada suatu peta, bagian atas selalu identik dengan arah utara.  CPU 
kemudian dihubungkan dengan chipset melalui fast bridge atau jalur 
penghubung cepat yang menyambung langsung di bagian atas unit chipset.  
Itulah sebabnya bagian yang langsung berhubungan dengan CPU tersebut 
disebut northbridge.  Northbridge ini kemudian dihubungkan dengan bagian
 bawah unit chipset melalui slow bridge atau jalur penghubung yang lebih
 lambat.  Unit chipset bagian bawah ini kemudian disebut southbridge.  
Jika bagian atas menyimbolkan arah utara, dengan sendirinya bagian bawah
 menyimbolkan arah selatan.  Itulah sebabnya disebut dengan istilah 
southbridge.
1.Northbridge
Northbridge disebut juga dengan nama memory controller hub (MCH).  
Perusahaan pembuat chipset yang menggunakan nama sebutan MCH ini adalah 
Intel.  Sedangkan AMD, VIA dan perusahaan lainnya lebih banyak 
menggunakan nama sebutan northbridge.
Northbridge memiliki peran khusus yang sangat penting dalam suatu sistem
 motherboard.  Northbridge adalah bagian yang menghubungkan prosesor 
(CPU) ke sistem memori dan graphics controller (AGP dan PCI Express) 
melalui bus berkecepatan tinggi, dan ke southbridge.  Dengan demikian, 
Northbridge bertugas mengendalikan/ menangani komunikasi antara CPU, 
RAM, AGP atau PCI Express, dan southbridge.  Bahkan pada sebagian 
chipset, di dalam northbridge juga berisi integrated video controller 
(pengendali video terintegrasi).  Pada sistem Intel istilah integrated 
video controller ini disebut dengan nama Graphics and Memory Controller 
Hub (GMCH).
Northbridge juga berperan menentukan jumlah, type dan kecepatan CPU yang
 dapat dipasangkan pada motherboard, termasuk menentukan jumlah, 
kecepatan dan type RAM yang dapat digunakan.  Setiap jenis chipset, 
kebanyakan dirancang hanya untuk mendukung seri prosesor tertentu saja, 
dengan jumlah RAM yang dapat dipasangkan bervariasi bergantung type 
prosesor dan desain motherboardnya sendiri.
Pada motherboard untuk prosesor Pentium (sebelum Pentium II), kapasitas 
RAM yang dapat dipasangkan seringkali dibatasi sampai 128 MB saja.  
Sedangkan motherboard untuk Pentium 4, kapasitas RAM yang dapat 
dipasangkan dibatasi 4 GB.  Perlu diketahui bahwa sejak era Pentium Pro 
muncul, arsitektur Intel yang diterapkan prosesor tersebut dapat 
mengakomodasi address fisik lebih besar dari 32 bit, biasanya 36 bit, 
sehingga mampu mendukung RAM hingga 64 GB.  Namun, jarang ada 
motherboard yang didesain mampu mendukung RAM hingga 64 GB, lagi pula 
banyak faktor pembatas lain yang tidak memungkinkan diterapkannya fitur 
RAM tersebut, misalnya keterbatasan dukungan dari OS dan mahalnya harga 
RAM).
Sampai saat ini, tidak begitu banyak chipset yang mampu mendukung dua 
tipe RAM sekaligus.  Biasanya chipset semacam ini baru diproduksi bila 
muncul standart baru yang ditetapkan oleh pabrik karena munculnya 
perkembangan teknologi baru.  Contoh northbridge yang hanya mendukung 
satu type RAM adalah northbridge dari chipset NVIDIA nForce.  Chipset 
ini hanya dapat dipasangkan dengan prosesor AMD yang didesain 
menggunakan soket A yang dikombinasi dengan pemakaian DDR SDRAM.  Contoh
 lainnya adalah chipset Intel i875.  Chipset ini hanya dapat bekerja 
dengan prosesor Pentium 4 atau Celeron yang memiliki clock speed lebih 
tinggi dari 1,3 GHz yang dikombinasi dengan pemakaian DDR SDRAM.  
Sedangkan contoh chipset yang dapat mendukung dua tipe RAM adalah 
chipset Intel i915.  Chipset tersebut dapat bekerja dengan prosesor 
Intel Pentium 4 dan Celeron yang menggunakan menggunakan DDR maupun 
DDR2.
Pada perkembangan selanjutnya, memory controller yang menangani 
komunikasi antara CPU dan RAM tidak lagi berada pada chipset, memory 
controller tersebut dipindahkan ke prosesor, terintegrasi dengan die 
prosesor.  Contoh prosesor yang telah dilengkapi dengan memory 
controller ini adalah prosesor AMD64.  Akibatnya, chipset untuk prosesor
 AMD64 (misalnya chipset NVIDIA nForce3) menjadi single chip (chip 
tunggal) yang merupakan gabungan dari semua fitur southbridge dengan 
port AGP.  Chipset ini dihubungkan langsung ke CPU (prosesor).  
Sedangkan Intel juga akan melakukan hal yang sama, yaitu 
mengintegrasikan memory controller tersebut ke dalam prosesor 
produksinya.  Rencananya kelak akan diterapkan pada prosesor yang 
berbasis mikroarsitektur Nehalem.
2.Southbridge
Southbridge adalah bagian dari chipset yang mengontrol bus IDE, USB, 
dukungan Plug and Play, menjembatani PCI dan Isa, mengontrol keyboard 
dan mouse, fitur power management dan sejumlah perangkat lainnya.
Southbridge berhubungan dengan pheriperal, memalui jalur penghubung yang
 kecepatannya (kecepatan bus) lebih lambat (misalnya bus PCI dan bus 
ISA) dibandingkan jalur penghubung yang digunakan oleh northbridge. Pada
 beberapa chipset modern, southbridge sebenarnya mengandung (memuat) 
pheripheral yang terintegrasi pada chip, seperti ethernet, USB, dan 
audio.

 
