Selasa, 16 Agustus 2011

Merdekaaaa!!!!!

 
Tidak terasa sudah 66 tahun Indonesia merdeka. Begitu banyak yang telah dilalui. Rasa Nasionalisme semakin tumbuh, terutama pada diri saya. Namun, kebobrokan petinggi pemerintahan pun juga semakin tinggi, korupsi dimana-mana. Tapi biarlah, itu semua juga merupakan proses untuk ke arah yang lebih baik.
Namun di sini, di tanah saya berdiri, gemerlapan 17 agustusan sudah tidak terasa lagi. Saya ingat waktu saya masih sd, smp, dan sma, suasana meriah agustusan terasa. Kita semua merayakannya. Namun 2 tahun belakangan ini, karena terbentur dengan ibadah puasa, membuat perayaan ini seakan-akan luntur, tidak penting. Apakah tak ada waktu untuk mengenang pahlawan-pahlawan kita semalam saja, bersama-sama, berdoa. 
Selamat Ulang Tahun Indonesiaku.... MERDEKA 

Ngegombal Cerdas



Kemarin sabtu saya menemukan secuil artikel yang menarik untuk saya sebagai jomblo sejati, yaitu beberapa kalimat gombalan yang edukatif, jadi ga sekedar ngarang tapi ada unsur edukasinya juga. Cekidot...

Komputer
Kayaknya laptopku error deh, soalnya tiap ngetik deket kamu, font yang keluar selalu Times New Romance.

Biologi
Seandainya kita DNA, aku nggak mau ada enzim polimerase biar kita nggak terpisahkan.


Elektronika
Aku nggak ngerti ya, padahal disini tuh nggak ada konduktor tapi kenapa tiap deket kamu bawaannya nyetrum terus?


Kimia
Kayaknya deket sama kamu sekarang jadi haram deh, habis kamu kayak alkohol, bikin aku mabuk karena cinta.


Manajemen
Kalau jadi George R. Terry, pasti aku bakal mengganti prinsip manajemen dari P.O.A.C. menjadi L.O.V.E...kamu.


Sejarah
Cita-citaku adalah menjadi guru, soalnya aku pingin bikin pelajaran sejarah jadi nggak ngebosenin dengan cara mengubah Sumpah Pemuda menjadi Sumpah, Aku Cinta Kamu!!!


Agama
Lupa Agama? Neraka! Lupa orang tua? Durhaka! Lupa sesama? Biasa! Tapi lupa sama kamu? Mana bisa!


Fisika
Menurut Einstein, energi adalah massa dikali kuadrat kecepatan cahaya. Menurut Britannica, energi adakah suatu kapasitas untuk melakukan kerja. Menurut aku, sumber energi ya cuma kamu.


Jumat, 12 Agustus 2011

HARRY POTTER AND DEATHLY HALLOWS Part II


Karena jarak yang terlalu lama antara Novel dan Film membuat saya agak lupa detail-detail ceritanya sehingga saya tidak bisa mengungkapkan kejanggalan-kejanggalan yang biasa terjadi di film-film Harry Potter sebelumnya. Dan yang sayangnya lagi saya telat menonton film ini, Film sudah berjalan sekitar 10 menit saya baru datang ke bioskop, jadi saya agak lupa dimulai dari mana kisah part II ini. Namun gpp deh yang penting inti ceritanya dapet dan bisa nonton ulang di dvd. Secara garis besar Film Harry Potter ini sangat bagus. Visual efek yang ditampilkan sangat menawan. Seperti ruang bawah tanah Gringots yang disetting bagus sekali. Pertempuran di Hogwarts yang benar-benar membuat kita semakin semangat nontonnya. Apalagi Hermione yang tampil so Beautifully. Benar-benar jatuh cinta saya sama cewek yang satu ini. Apalagi klimaks film yang pasti membuat kejutan, yaitu siapa Snape sebenarnya. Benar-benar terharu saya. 

Namun perpisahan memang menyedihkan, Harry Potter yang menemaniku hampir 10 tahun sejak saya kelas 1 SMP benar-benar harus berakhir di session 7 ini. Rasanya luar biasa sekali kalau mengingat perjalanan film dan novelnya karena saya memang penggemar fanatik Harry Potter. Good Bye Harry, Ron, Hermioe, dan Hogwarts. 





Senin, 08 Agustus 2011

Yang Terbesar



"Terimalah beban-Ku dan belajarlah dari pada-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati. Alleluya."

Tadi pagi saya membaca sebuah renungan yang diambil dari Matius 18:1-5.10.12-14. Di injil ini mengisahkan tentang "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?" yang ditanyakan para murid kepada Yesus. "Siapakah yang terbesar" menjadi persoalan manusia sampai hari ini. Orang ingin menjadi yang terhebat, terpintar, terkenal," dan masih banyak "ter..." yang lain.
Lalu bagaimana Yesus menjawabnya. Yesus memberikan jawaban dengan menempatkan seorang anak kecil di tengah-tengah mereka. Dengan tegas Yesus mengatakan bahwa untuk dapat menjadi yang terbesar dalam Kerajaan Surga para murid harus bertobat, merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil (Mat 18:4).
Untuk memahami kata-kata Yesus tersebut, kita dapat melihat bagaimana kehidupan anak-anak yang sedang bermain. Ketika ada diantara mereka terjadi pertengkaran, mereka menangis. Tak lama kemudian mereka pun segera mengulurkan tangan, berdamai, dan bermain kembali sehingga dapat merasakan kegembiraan dalam bermain bersama.
Dewasa ini tantangan dalam mewujudkan persaudaraan dalam kelompok manapun adalah bagaimana kita menjadi pembawa damai manakala ada kesalahpahaman, konflik atau ketika ada rasa dendam tak berkesudahan. Namun ingat, menjadi pembawa damai harus dimulai dari diri sendiri, bagaimana kita dengan rendah hati mau berusaha untuk memaafkan sesama yang telah melukai hati kita.
Kecenderungan banyak orang adalah ingin dimaafkan dan bukan memaafkan, ingin diterima dan bukan menerima apa adanya, tinggi hati dan bukan rendah hati. Sebab itu, untuk menjadi "yang terbesar" dalam Kerajaan Surga tidak ada cara lain kecuali dengan menjadi "yang terkecil" dalam perjalanan hidup ini.
Untuk itu janganlah takut untuk menjadi seperti anak kecil. Jangan takut dianggap lemah dan tak berdaya karena kita ada dalam lindungan-Nya.
We can do, sure...

Sabtu, 06 Agustus 2011

Seperti Apa Anda Mengukir Sejarah?


Tidaklah penting berapa lama kita
hidup! Satu hari, atau seratus tahun...
Hal yang benar-benar penting adalah
APA yang kita telah kita lakukan
selama hidup kita, yang bermanfaat
bagi orang lain!


"The difference between a successful
  person and others is in a lack of will" 
~ Vince Lombardi, Football Coach

Friends, kebanyakan manusia cukup puas
hanya dengan... 

Lahir - Hidup - dan lalu meninggal.

Hingga akhirnya yang tertinggal hanya
tiga baris di batu nisannya :

Si X, lahir tanggal sekian, dan meninggal
tanggal sekian!

Inginkah Anda menjalani hidup apa
adanya seperti itu?

Seperti apa Anda mengukir sejarah?

Ada 3 hal yang bisa membedakan Anda
dengan kebanyakan orang dalam mengukir
sejarah, yaitu...

Kemauan, Keilmuan dan Kesempatan.


1. Kemauan

Kemauan menjadi kata kunci yang paling
penting dalam menentukan sejarah hidup
Anda.
Anda mau menjadi apa? Seperti apa? dan
di mana? Tentunya hanya Anda yang
paling mengetahuinya!

Cobalah catat semuanya. Baik itu
melalui memori, diary, atau melalui
selembar kertas sekali pun! Anda pasti
punya kemauan!

Jangan pernah katakan Anda tidak punya
kemauan. Hidup itu terlalu pendek untuk
disia-siakan.

2. Keilmuan

Percaya, segala sesuatu itu pasti ada
ilmunya! Jika Anda punya kemauan dan
memiliki ilmunya, maka segala usaha
akan tercapai dengan lebih baik.

Itu sebabnya Anda harus mau belajar
dan belajar. Anda bisa belajar dimana
saja, kapan saja, dan dengan siapa
saja.

Ingat, tidak pernah ada kata terlambat
untuk belajar, mengenal, memahami, dan
mengamalkan sesuatu hal yang bermanfaat
bagi kehidupan Anda, begitu juga bagi
orang lain.

Dan satu lagi....

3. Kesempatan

Jika kemauan ada, keilmuan ada, maka
tinggal kesempatanlah yang memutuskan
apakah Anda bisa mengukir sejarah
dengan baik atau tidak.

Kesempatan ini bisa datang dari mana
saja, tergantung kecekatan Anda dalam
memanfaatkan setiap peluang yang ada.

Kita tahu, seringkali kesempatan itu
hadir, tapi kita tidak mampu
memanfaatkannya dengan benar, karena
keilmuannya kurang, meski keinginan
kita itu sebenarnya sudah besar.

Jika ini terjadi, tidak jarang orang
menyesal dan kadang menjadi berfikir
bahwa nasib selalu tidak berpihak
padanya.

Sebenarnya tidak demikian Friends! Dia
hanya tidak tahu bagaimana cara
menyatukan 3K! Yaitu...

Kemauan, Keilmuan dan Kesempatan!

Nah, sekarang Anda tahu, apa yang
harus dilakukan untuk bisa mengukir
sejarah dengan baik dalam hidup Anda!

Padukan antara kemauan, keilmuan dan
kesempatan. Jika kemauan sudah ada,
keilmuan sudah ada, maka kesempatan itu
sebenarnya bisa dicari dan diupayakan!

Dan percaya... ketika ketiga unsur ini
berpadu dalam hidup Anda, maka sejarah
kebesaran tentang Anda telah dimulai. :-)

Selamat mencoba! Ganbateee!!!

Kamis, 04 Agustus 2011

Kritik Anda adalah Kue Anda



Friends,

"Anda tidak berhak dipuji kalau tidak
bisa menerima kritikan."

                   -- Halle Berry, 2005

Itulah kalimat dahsyat yang disampaikan
Halle Berry, artis peraih Oscar melalui
film James Bond 'Die Another Day' di
tahun 2004 ketika mendapat piala Razzie
Award.

Razzie Award adalah penghargaan yang
diberikan kepada mereka yang dinilai
aktingnya buruk. Label pemain terburuk
ini didapatkan Halle setelah memainkan
perannya di film 'Cat Woman'.

Ia adalah orang yang pertama kali
langsung datang ke tempat pemberian
penghargaan tersebut.

Tidak ada Aktor dan Artis lain
sebelumnya yang sanggup datang dan
hanya menyampaikan pesannya melalui
video.

Sambutannya sungguh menarik : "Saya
menerima penghargaan ini dengan tulus.
Saya menganggap ini sebagai kritik
bagi saya untuk tampil lebih baik di
film-film saya berikutnya. Saya masih
ingat pesan ibu saya bahwa... 'Kamu
tidak berhak dipuji kalau kamu tidak
bisa menerima kritikan'."


Tepukan tangan sambil berdiri sebagai
bentuk ketakjuban dari para hadirin
sangat memeriahkan malam itu. Ya,
sangat sedikit orang yang sanggup
menerima kritikan seperti Halle.

Nah, sekarang, apa arti kritik bagi
Anda? Apakah itu musibah buruk?
Seperti bencana yang tidak terduga,
atau... simbol kehancuran diri? Adakah
yang bisa menganggap kritik layaknya ia
menerima pujian?

Kritik memiliki banyak bentuk...

Kritik bisa berupa nasehat, obrolan,
sindiran, guyonan, hingga cacian pedas.
Wajar saja jika setiap orang tidak suka
akan kritik.

Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan
jika kita berlaku dan tampil sempurna,
memuaskan semua orang dan mendapatkan
pujian.

Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa
kita bisa aman dari kritik? Toh kita
hanyalah manusia dengan segala
keterbatasannya. Dan nyatanya, di dunia
ini lebih banyak orang yang suka
mengkritik, daripada dikritik. :-)

Kalau Anda suka sepak bola, pasti
sering mengamati para komentator dalam
mengeluarkan pernyataan pedasnya.

Padahal belum tentu kepandaian mereka
dalam mengkritik orang lain sebanding
dengan kemampuannya jika disuruh
memainkan bola sendiri di lapangan. ;-)

Belum lagi para pakar dan pengamat
politik, ekonomi, maupun sosial. Mereka
ramai-ramai berkomentar kepada publik,
seolah pernyataan merekalah yang paling
benar. :-)

Namun bukan itu permasalahannya!

Pertanyaannya sekarang adalah...
seandainya Anda mendapatkan kritikan,
yang sakitnya melebihi tamparan, apa
yang harus Anda lakukan?

Jawabannya adalah...

=> Nikmatilah setiap kritikan layaknya
      kue kegemaran kita!

Mungkinkah? Mengapa tidak! :-)

Kita mempunyai wewenang penuh untuk
mengontrol perasaan kita.
 
Berikut tips untuk Anda saat menghadapi
kritik:

1. Ubah Paradigma Anda Terhadap Kritik

Friends, tidak sedikit orang yang jatuh
hanya gara-gara kritik, meski tidak
semua kritik itu benar dan perlu
ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan
adanya yang *masih peduli* kepada kita.

Coba perhatikan perusahaan-perusahaan
besar yang harus mengirimkan berbagai
survey untuk mengetahui kelemahannya.

Bayangkan jika Anda harus melakukan
hal yang sama, mengeluarkan banyak uang
hanya untuk mengetahui kekurangan
Anda! LoL. :-)

Kritik merupakan kesempatan untuk
koreksi diri. Tentu saja akan
menyenangkan jika mengetahui secara
langsung kekurangan kita, daripada
sekedar menerima dampaknya, seperti
dikucilkan misalnya.

2. Cari tahu sudut pandang si pengkritik

Tidak ada salahnya mencari tahu detil
kritik yang disampaikan. Anda bisa
belajar dari mereka dan melakukan
koreksi terhadap diri Anda. Bisa jadi
kritik yang disampaikan benar adanya.

Jika perlu, justru carilah orang yang
mau memberikan kritik sekaligus saran
kepada Anda. Toh Anda tidak akan
menjadi rendah dengan hal itu.

Justru sebaliknya, pendapat orang bisa
jadi membuka persepsi, wawasan, maupun
paradigma baru yang mendukung goal
Anda.

3. Kritik tidak perlu dibalas dengan kritik!

Tanggapi kritik dengan bijak. Anda
tidak perlu merasa marah atau
memasukkannya ke dalam hati. Toh
menyampaikan pendapat adalah hak semua
orang.

Nikmatilah apapun yang mereka
sampaikan. Tidak ada ruginya untuk
ringan dalam mema'afkan seseorang.
Anggaplah semua itu untuk perbaikan
yang menguntungkan Anda kelak.

Jangan pernah Anda balas kritik dengan
kritik. Karena hal ini hanya akan
membuat perdebatan, menguras tenaga &
pikiran. Tidak ada gunanya...

4. Terimalah kritikan dengan senyuman. ^_^

Ini semua bisa melatih mental kita agar
bisa *tegar* menghadapi ujian yang
lebih hebat di kemudian hari.

Singkatnya, kita memang hanya layak
dipuji jika sudah berani menerima
kritikan. Meski tidak mudah, asah terus
keberanian Anda untuk menikmati kritik
layaknya menikmati kue Anda.

Ingat, pujian dan apresiasi hanya akan
datang apabila kita sudah melakukan
sesuatu yang berharga.

So, jangan pernah bosan untuk memburu
kritik, dan tanggapilah setiap kritik dengan
lapang dada! :-)