TUGAS AKHIR SEMESTER
AKUNTANSI INTERNASIONAL
ANALISA LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Disusun
Oleh:
GEORGE
WASONONO (01112061)
ISMI
SILVIA LAILI (01111032)
HISTORIKA
FEBRI TIARINA
(01111007)
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAROTAMA
SURABAYA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Akuntansi
keuangan dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia digunakan. Setiap
bangsa memiliki sejarah, norma, budaya, serta sistem politik dan
ekonomi yang berbeda, yang terdapat pada tingkatan yang beragam dalam
perkembangan ekonomi. Pengaruh-pengaruh ini berinteraksi satu sama
lain dan berdampak pada perkembangan dan aplikasi praktek akuntansi
keuangan dan pelaporannya.
Perusahaan
multinasional yang beroperasi di banyak negara dapat memperoleh lebih
dari setengah pendapatan mereka di luar negeri. Karena
perbedaan-perbedaan tersebut, standar akuntansi keuangan yang
diaplikasikan terhadap data akuntansi yang dilaporkan oleh
perusahaan-perusahaan multinasional ini bervariasi secara signifikan
antara satu negara dengan negara yang lain. Perusahaan-perusahaan
menyiapkan laporan keuangan yang ditujukan langsung kepada pengguna
utama mereka. Di masa lalu, kebanyakan pengguna adalah penduduk
dari negara yang sama dengan negara perusahaan yang mengeluarkan
laporan keuangan. Bagaimanapun juga, penyatuan perusahan dan
organisasi multinasional seperti European Union (EU), GATT, dan
NAFTA telah membuat pelaporan keuangan antarnegara/ transnasional
menjadi lebih terlihat biasa.
Pelaporan
keuangan antarnegara menghendaki penggunanya untuk memahami praktek
akuntansi yang diterapkan oleh suatu perusahaan, bahasa negara di
mana perusahaan tersebut berkedudukan, dan mata uang yang digunakan
perusahaan untuk menyiapkan laporan keuangannya. Jika investor dan
kreditor tidak dapat meperoleh informasi keuangan yang dapat
dimengerti tentang perusahaan yang beroperasi di luar negeri, mereka
tidak akan tertarik untuk berinvestasi atau meminjamkan uang kepada
perusahaan tersebut.
, dilakukan usaha untuk
menyelaraskan standar akuntansi di antara negara-negara tersebut.
Salah satu masalah utama yang saat ini sedang dihadapi oleh
perusahaan-perusahaan Amerika Serikat adalah kemampuan mereka untuk
bersaing dalam perekonomian global dengan pelaporan keuangan
antarnegara. Paparan pertama perusahaan terhadap akuntansi
internasional sering terjadi sebagai hasil dari pembelian atau
penjualan barang dagangan dengan entitas asing. Kerja sama dengan
perusahaan-perusahaan asing menimbulkan beberapa masalah yang
unik. Pertama, terdapat kemungkinan timbulnya gain atau loss
dari kurs mata uang yang terjadi karena adanya perbedaan waktu
pemesanan, penerimaan barang, dan pelunasan pembayaran. Oleh
karena itu, perubahan nilai relatif mata uang memberikan risiko yang
lebih tinggi terhadap timbulnya gain atau loss dari kurs mata uang.
Juga, sangat sulit untuk memperoleh informasi kredit internasional
dan mengevaluasi likuiditas dan solvensi perusahaan dari laporan
keuangannya akan sangat rumit terlebih dengan penggunaan bahasa
dan/ atau prinsip akuntansi yang berbeda. Karena peningkatan
perdagangan perusahaan asing, akan sangat penting untuk menciptakan
divisi internasional. Penting juga untuk mengembangkan keahlian
akuntansi internasional. Akhirnya, perusahaan tersebut dapat berharap
untuk meningkatkan modal di pasar asing. Jika demikian, perusahaan
tersebut harus menyiapkan laporan keuangannya dengan cara yang dapat
diterima dan sesuai dengan perdagangan saham asing.
Dalam banyak kasus,
laporan yang disiapkan sesuai dengan GAAP AS tidak dapat diterima
terlebih dalam pendaftaran dokumen perdagangan internasional,
tetapi di lain kasus, seperti di Kanada dan Jepang,
prinsip-prinsip ini bisa diterima. Selain hal tersebut,
perusahaan multinasional perlu untuk melakukan analisis pelaporan
keuangan untuk menciptakan suatu kondisi yang efektif atas fungsi
dari laporan keuangan. Suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk
analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan data laporan keuangan
yaitu: (1) analisis strategi usaha, (2) analisis akuntansi (3)
analisis keuangan (analisis rasio dan analisis arus kas) (4) analisis
prospektif (peramalan dan penilaian) Sebuah perusahaan yang
mengeluarkan laporan keuangan kepada pengguna di luar negeri bisa
memakai satu dari beberapa pendekatan untuk menyusun laporan
keuangannya: 1. Mengirimkan laporan keuangan yang sama kepada
semua pemakai laporan keuangan (baik domestik maupun luar negeri). 2.
Menerjemahkan bahasa yang digunakan dalam laporan keuangan yang
dikirimkan ke pemakai luar negeri, dalam bahasa yang digunakan di
negara pemakai tersebut. 3. Melakukan translasi atas laporan keuangan
yang dikirimkan ke pihak pemakai luar negeri, sesuai dengan mata uang
yang digunakan di negara pemakai laporan tersebut. 4. Mempersiapkan 2
laporan keuangan, yang satu memakai bahasa, mata uang, dan prinsip
akuntansi negara asal perusahaan, dan yang satu lagi memakai bahasa,
mata uang, dan prinsip akuntansi yang sesuai dengan yang digunakan di
negara tempat pemakai laporan keuangan berada. 5. Mempersiapkan
laporan keuangan berbasis pada prinsip-prinsip akuntansi yang
disetujui kalangan luas di dunia. Informasi mengenai ribuan
perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam
beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak
terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di
seluruh dunia saat ini memiliki sites Web dan laporan tahunannya
tersedia secara cuma-cuma dari berbagai sumber informasi dan lainnya.
Sumber informasi lain yang juga berharga adalah (1)
publikasi pemerintah, (2) organisasi riset ekonomi, (3) organisasi
internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa, (4) organisasi
akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
Rumusan Masalah
Bagaimana
analisis strategi usaha internasional?
Bagaimana
analisis akuntansi?
Bagaimana
analisis keuangan internasional?
Bagaimana
analisis prospektif internasional?
Tujuan
Dengan
adanya penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami
materi tentang analisis laporan keuangan internasional ini. Dan dapat
menjadi acuan untuk penulisan makalah-makalah yang sejenis
selanjutnya.
BAB II
ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN INTERNASIONAL
A.
Kerangka Analisis Laporan Keuangan
Variabel Lingkungan
Sistem
akuntansi sebuah negara dibentuk oleh lingkungan tempat perusahaan
tersebut beroperasi. Banyak variabel yang dibahas, termasuk pendanaan
eksternal, keterkaitan politik dan ekonomi dengan negara lain. Sistem
legal, tingkat inflasi, ukuran dan kompleksitas bisnis, kecanggihan
manajemen dan komunitas finansial, serta tingkat pendidikan secara
umum.
Nilai Budaya
Sistem
akuntansi juga dipengaruhi oleh budaya dan nilai yang terjadi dalam
masyarakat. Mengetahui orang lain dapat membantu kita memahami sistem
akuntansi mereka. Nilai didefinisikan sebagai kecendrungan untuk
memilih satu posisi hubungan dengan orang lain.
Salah
satu dimensi budaya akan dibahas bagaimana tanggapan masyarakat
terhadap ketidakpastian dan ambiguitas. Budaya yang tidak
menyukai ketidakpastian akan tergantung pada institusi untuk
mempertahankan keseragaman, dan menyimpang dari sebuah norma atau
aturan adalah hal yang sangat tidak disarankan. Aturan membuat
masyarakat merasa nyaman karena aturan menentukan apa yang harus
dilakukan dalam situasi apapun, sehingga ketidakpastian dan
pertimbangan dapat dihindari, kebalikannya adalah masyarakat yang
lebih menghargai praktik daripada teori dan mengizinkan adanya
perkecualian aturan. Nilai budaya dapat diartikan dengan nilai
akuntansi yang dapat memberi pandangan kepada kita mengenai sistem
akuntansi, praktik pengukuran, dan pengungkapan dalam suatu negara
Nilai Akuntansi
Ulasan
nilai akuntansi dalam bahasan ini tidak dimaksudakan sebagai ulasan
yang lengkap, tetapi disajikan sebagai representasi dari nilai yang
memengaruhi perkembangan sistem akuntansi dan praktik pengukuran dan
pengungkapan:
Profesionalisme Vs
Pengendalian berdasarkan undang- undang
Keseragaman Vs
Fleksibilitas
Konservatisme Vs
Optimisme
Rahasia Vs
Transparansi
Mengetahui
nilai akuntansi suatu negara dapat membantu kita menginterprestasikan
dan memahami pelaporan keuangan perusahaan yang beroperasi dalam
negara tersebut. Tujuannya adalah agar dapat menganalisis secara
realistis setiap laproran keuangan perusahaan multinasional, selaras
dengan praktik bisnis dan akuntansi nasional dalam lingkungan operasi
tersebut.
Salah
satu nilai akuntansi adalah preferansi antara pertimbangan
profesional yang independen dengan pengendalian berdarsakan undang-
undang. Preferensi atas pertimbangan profesional konsisten dengan
preferensi terhadap individualisme dan subyektivitas. Nilai ini dapat
kita temukan dalam sistem akuntansi dalam negara yang termasuk
model fair presentation/ full disclosure.
Nilai
akuntansi kedua yang memengaruhi sistem pelaporan keuangan adalah
keseragaman versus fleksibilitas. Masyarakat yang
mengargai keseragaman menunjukkan preferensi atas diterapkannya
praktik akuntansi yang seragam. Sementara masyarakat yang menghargai
fleksibilitas, memperhitungkan kondisi spesifik yang dihadapi setiap
perusahaan. Ada kaitan antara nilai akuntansi dan nilai budaya
sehubungan dengan ketidakpastian/ keseragaman ditemukan dalam praktik
akuntansi model code law compliance dan
modelinflation adjusted, sementara fleksibilitas tampak
dalam praktik akuntansi model fair presentation/ full
disclosure.
Nilai
akuntansi konservatisme berhubungan dengan
pengukuran informasi akuntansi dan bermanifestasi dalam preferensi
terhadap pendekatan pengukuran sebagai salah satu cara menghadapi
ketidakpastian dimasa yang akan datang. Optimisme lebih
bertoleransi pada ketidakpastian dalam praktik pengukuran. Negara
yang masuk dalam model fair presentation/ full
disclosure cenderung memilih pendekatan pengukuran yang
lebih optimis daripada negara yang masuk kategori logal
compliance dan inflation adjusted. Perbedaan
pendekatan tersebut merupakan konsekuensi dari keberagaman penyedia
modal dan tuntutan pengguna, serta akibat pengaruh hukum pajak yang
berlaku.
Nilai
akuntansi terakhir yang akan dibahas adalah rahasia versus
transparasi, terkait dengan praktik pengungkapan. Negara dalam
kategori legal compliance dan inflation
adjusted lebih memilih kerahasiaan dan cenderung membatasi
pengungkapan informasi kepada manajemen dan penyandang dana.
Kerahasiaan dan konservatisme merupakan dua hal yang saling
berkaitan, dan keduanya juga memicu pendekatan yang hati- hati dalam
pelaporan seperti di jepang. Negara dengan model faik
presentation/ full disclosure mengungkapkan informasi lebih
banyak dan memilih pendekatan pelaporan keuangan dengan tanggungjawab
kepada publik sebagai respon kepada penyedia modal.
Fair Presentation/Full Disclosure
|
Legal Compliance
|
Inflation Adjusted
|
Profesionalisme
|
Pengendalian berdasar UU
|
Pengendalian berdasar UU
|
Fleksibilitas
|
Keseragaman
|
Keseragaman
|
Optimisme
|
Konservatisme
|
Konservatisme
|
Transparansi
|
Kerahasiaan
|
Kerahasiaan
|
Peluang dan Tantangan
dalam Analisis Lintas Batas
Analisis
keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sejumlah
negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi,
kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang- undang, sifat dan
ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Perbedaan ini berarti alat- alat analisis yang sangat efektif si satu
wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain dan membuat para
analis menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang
kredibel.
Analisis
dan penilaian keuanga internasional ditandai dengan banyak
kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar
akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding
informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah besar
perbedaan dalam perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada.
Banyak negara termasuk Cina, Korea, Republik Ceko, dan Rusia berupaya
keras untuk memperbaiki ketersediaan dan kualitas informasi mengenai
perusahaan publik. Demikian pula akses terhadap informasi yang
tersedia bebas dan cukup relevan untuk analisis keuangan telah
meningkat secara dramatis dengan penyebarluasan informasi perusahaan
melalui internet.
Terlepas
dari kontradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis
dan penilaian keuangan internasional semakin menurun dan pandangan
analis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan
dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional,
bursa efek dan perusahaan- perusahaan untuk menarik investor, dan
kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secara
bersama- sama kekuatan ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk
memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal mereka.
Globalisasi
dan perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan internasional yang
masih berlanjut mengaburkan perbedaan antara analisis keuangan lintas
batas dan dalam suatu wilayah. Daripada menyeimbangkan pemilihan
saham diantara negara- negara dengan mata uang kuat dan lemah,
manajer portofolio semakin memusatkan perhatian untuk memilih
perusahaan yang terbaik di suatu industri tanpa melihat negara asal.
Globalisasi juga berarti analisis yang terlalu domestik menjadi
semakin kurang relevan.
B.
Kerangka Dasar Analisis Usaha
Palepu, Bernard, dan Healy
membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan
penilaian usaha dengan menggunakan laporan keuangan. Kerangka dasar
tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
Analisis
strategi usaha
Analisis
Akuntansi
Analisis
Keuangan
Analisis Prospektif
Derajat
pentingnya masing- masing tahap tergantung pada tujuan analisis.
Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi
keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis kredit,
analisis merger dan akuisisi.
C.
Analisis Strategi Usaha Internasional
Analisis
strategi usaha merupakan langkah penting pertama dalam analisis
laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas
perusahaan dan para pesaingnyaterkait dengan lingkungan ekonominya.
Dengan
mengindentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha utama,
analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat peramalan
yang lebih realistis. Analisis strategi usaha meliputi pemeriksaan
laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara
dengan staff perusahaan, analis dan profesional keuangan lainnya.
Sumber informasi tambahan seperti World Wide Web, kelompok dagang.
Pesaing, konsumen, reporter, pelobi, regulator, dan pers bisnis
menjadi semakin umum. Akurasi, keandalan, dan relevansi masing-
masing jenis informasi yang dikumpulan juga perlu di evaluasi.
Ketersediaan Informasi
Analisis
strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa negara karena
kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makroekonomi.
Pemerintah negara- negara maju kadang menerbitkan statistik ekonomi
yang keliru atau menyesatkan. Beberapa negara menunda penerbitan
statistik apabila angkanya tidak menggembirakan, atau terkadang
memalsukan angka tersebut.
Demikian
halnya dengan memperoleh informasi industri di banyak negara sangat
sulit dan kualitas informasi yang berbeda- beda dan ketersediaan
informasi yang sangat rendah di banyak negara. Akhir- akhir ini
banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh
modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan meseka
secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara
global seperti Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
Rekomendasi Untuk
Melakukan Analisis
Keterbatasan
data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan
menggunakan metode riset tradisional menjadi sulit dilakukan. World
Wide Web juga menawarkan akses yang cepat terhadap informasi yang
hingga akhir- akhir ini masih belum tersedia atau sulit diperoleh.
Informasi negara dapat
ditemukan dalam “siaran internasional” yang disbarkan oleh kantor
akuntan besar, bank, dan broker.
D. Analisis
Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil
yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis
perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta
menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu
perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi manajemen.
Para manajer diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang
terkait dengan akuntansi, karena mereka yang paling tahu banyak
mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka.
Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting karena
memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang
paling mencerminkan situasi dan keadaan suatu perusahaan.
Healy dan rekan
menyarankan proses untuk melakukan evaluasi kualitas akuntansi
perusahaan
Indentifikasi
kebijakan akuntansi
Analisis
fleksibilitas akuntansi
Evaluasi
strategi akuntansi
Evaluasi
kualitas pengungkapan
Indentifikasi
potensi terjadinya masalah
Buat penyesuaian atas
distorsi akuntansi
Tantangan dalam melakukan
analisis akuntansi internasional
Perbedaan
antarnegara dalam kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan
kualitas audit. Karakteristik nasional menyebabkan perbedaan yang
mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum,
pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup direksi manajemen
atas pelaporan keuangan.
Kesulitan dalam
memperoleh informasi yang diperlukan untuk analisis akuntansi
Perbedaan
antar negara dalam kualitas pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan
audit sangat dramatis. Karakteristik nasional yang menyebabkan
perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara
umum, pengawasa dan penegakan aturan, dan ruang lingkup diskresi
manajemen atas pelaporan keuangan.
Saran untuk Para Analis
Para
analis harus sesering mungkin bertemu dengan manajemen untuk
mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi
mereka. Banyak perusahaan di negara berkembang sangat tertutup dan
para manajer mungkin tidak memiliki insentif yang kuat untuk
melakukan pengungkapan yang lengkap dan kredibel.
Akhirnya,
teknologi komunikasi seperti World Wide Web memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap seluruh tahap riset keuangan. Banyak perusahaan
dan negara sekarang telah memiliki situs web yang membuat setiap
orang yang tertarik menjadi lebih mudah untuk memperoleh informasi.
E.
Analisis Kuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan
pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya
dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan
alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis rasio
mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan
lainnya dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan
antar waktu atau dengan periode fiskal lain dan atau perbandingan
rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis
arus kas berfokus pada laporan arus kas yang memberikan informasi
mengenai arus kas masuk dan keluar yang di klasifikasikan menjadi
aktiva operasi, investasi, dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik untuk
menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen perusahaan.
Analisis Rasio
Terdapat
dua masalah dalam menganalisis rasio dalam lingkungan internasional.
Yang pertama, apakah perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi
menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka laporan keuangan
yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda? Kedua, seberapa
jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi
lokal mempengaruhi interprstasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan,
meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan
ulang agar tercapai daya banding akuntansi?
Adanya
perbedaan besar antarnegara dalam profitabilitas, pengungkit, dan
rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor
akuntansi dan non- akuntansi.
Analisis Arus Kas
Analisis
arus kas memberikan masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu
perusahaan . laporan arus kas sangat mendetail diwajibkan menurut
GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah negara
yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran yang berkaitan dengan arus kas
sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak
terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila
dibandingkan dengan ukuran- ukuran berbasis laba. Apabila laporan
arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk
menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan
menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak
mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian
tersebut.
Mekanisme untuk
Mengatasinya
Beberapa
analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelopok
prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar
lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang
lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan
membatasi analisis mereka terhadap perusahaan yang berlokasi di
negara- negara tersebut.
Brown,
Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian
ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara.
Algoritma penyajian ulang relatif sederhana cukup efektif untuk
digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan
laporan keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup
informasi untuk melakukan penyesuaian yang dapat diandalkan.
F.
Analisis Prospektif Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika
melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek
perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan
akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis
merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan.
Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak
kegiatan usaha.
Para
pakar dalam penialaian internasional memberikan peringatan berikut
ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional:
“setiap aturan yang telah anda pelajari di negara asal anda
menjadi tidak berlaku diluar negeri”. Fluktuasi kurs, perbedaan
akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar
modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap peramalan dan penilaian internasional.
G.
Isu Lebih Lanjut
Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut
ini:
Akses informasi
Ketepatan
waktu informasi
Hambatan bahasa
dan terminology
Masalah
mata uang asing
Perbedaan dalam jenis
dan format laporan keuangan
Akses Informasi
Informasi
mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara
luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah tak
terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di
seluruh dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya
tersedia secara cuma- cuma dari berbagai sumber internet dan lainnya.
Banyak perusahaan juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan
dokumen.
Banyak
database komersial menyediakan akses terhadap data keuangan dan pasar
saham ribuan puluhan ribu perusahaan diseluruh dunia. Perusahaan yang
tercakup dalam database komersial ini umumnya perusahaan besar yang
laporan keuangannya menarik perhatian para pengguna dan investor.
Sumber informasi lain yang
juga berharga adalah publikasi pemerintah, organisasi riset ekonomi,
organisasi internasional PBB, organisasi akuntansi, audit, dan pasar
surat berharga.
Ketepatan Waktu
Informasi
Ketepatan
waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak
regulator, dan siaran pers yang menyangkut lapran akuntansi berbeda-
beda di tiap negara. Jangka waktu pelaporan keuangan dapat di
estimasi dengan membandingkan akhir tahun fiskal sebuah perusahaan
dengan tanggal laporan audit. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai
tanggal indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali
tersedia untuk masyarakat umum. Tabel rata2 penundaan tanggal
akhir tahun & tanggal laporan auditor:
Jumlah Hari
|
Negara
|
1-30
|
Tidak ada
|
31-60
|
Brasil,Kanada,Meksiko,Korea Selatan,Taiwan,USA
|
61-90
|
Argentina,Australia,Denmark,Jepang,Belanda,Singapura,Spanyol,Inggris
Raya
|
91-120
|
Perancis, Jerman, Hongkong
|
121 lebih
|
Pakistan
|
Forst
mencatat perbedaan internasional lebih lanjut dalam ketepatan waktu
siaran pers yang menyangkut laba. Ia mendefinisikan jangka waktu
sebagai rata- rata jumlah hari antara akhir tahun fiskal suatu
perusahaan dan tanggal siaran pers. Perbedaan dalam ketepatan waktu
informasi akuntansi menambah beban para pembaca laporan keuangan
perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan yang
memiliki lingkungan yang senantiasa berubah- ubah. Agar penilaian
yang dilakukan bermakna, diperlukan penyesuaian terus- menerus atas
jumlah yang dilaporkan, dengan menggunakan alat konvensional ataupun
tidak konvensional.
Pertimbangan Mata Uang
Asing
Sebagian
besar perusahaan diseluruh dunia menetapkan dominasi akun keuangan
dalam mata uang domisili nasional mereka dan membuat para analis
menghadapi dua permasalahan, yaitu: 1. Berkaitan dengan kemudahan
pembaca, 2, menyangkut isi informasi. Bagi seorang pembaca yang
terbiasa dengan dolar akan kebingungan apabila dinyatakan dengan
euro. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mentranslasikan saldo
mata uang asing kedalam mata uang domestik. Penggunaan kurs untuk
mentranslasikan akun- akun dalam mata uang asing dapat mendistorsikan
pola keuangan yang terjadi dalam mata uang lokal.
Meskipun
lebih disukai untuk melakukan analisis laporan keuangan luar negeri
dalam mata uang lokal, kita lebih menyukai penggunaan kurs tahun
terakhir sebagai kurs translasi kemudahan bagi para pembaca yang
lebih menyukai angka dalam mata uang domestik.
Apabila
laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para
pembaca dalam melihat akun- akun mata uang asing dalam suatu mata
uang yang telah dikenal umum, maka dapat timbul gambaran sebenarnya
mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan kurs valuta asing dan
prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan nilai
ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa
yang mendasarinya.
Perbedaan dalam Format
Laporan
Format
neraca dan laporan laba rugi berbeda- beda disetiap negara. Perbedaan
klasifikasi secara internasional juga cukup banyak terjadi. Buku
acuan Transactional Accounting dapat digunakan
secara lengkap perlakuan perbedaan klasifikasi lainnya yang ada di
tiap- tiap negara. Meski menyulitkan, perbedaan format laporan
keuangan tidak terlalu penting karena struktur dasar laporan keuangan
cukup mirip diseluruh dunia. Dengan demikian, kebanyakan perbedaan
biasanya dapat direkonsiliasikan dengan sedikit usaha.
Hambatan Bahasa dan
Terminologi
Perbedaan
bahasa antarnegara dapat menimbulkan hambatan informasi bagi para
pengguna laporan kuangan. Kebanyakan perusahaan yang berdomisili di
negara- negara yang tidak menggunakan bahasa inggris menerbitkan
laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun demikian, semakin
banyak perusahaan yang relatif besar yang berada di perekonomian maju
menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara
substansial, banyak isu substansial yang dihadapi para pengguna
laporan keuangan internasional. Mungkin isu yang paling sulit adalah
yang berkaitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan
pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selama
beberapa waktu. Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan
ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan semakin
berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan
bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor
terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.
BAB III
K E S I M P U L A N
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting pertama
dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman
kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnyaterkait dengan
lingkungan ekonominya. Analisis akuntansi adalah menganalisis sejauh
mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi.
Analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada
masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat
dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat
yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis prospektif
mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan
para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara
eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis
keuangan.
DAFTAR PUSTAKA