Senin, 18 Agustus 2014

Renungan Harian, Senin 18 Agustus 2014

Bacaan:
Yeh. 24:15-24; MT Ul. 32:18-19,20,21; Mat. 19:16-22. BcO Pkh. 2:1-26

Bacaan Injil  Mat. 19:16-22:
16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." 18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, 19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." 20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" 21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Renungan:
Kala mau komuni pertama ada serangkaian tes yang harus kujalani. Salah satunya mengucapkan 10 perintah Allah. Kala itu doa itu hanya menjadi ucapan hafalan. Kala dewasa makin tahu bahwa itu bukan sekedar hafalan tp jalan hidup yang harus dijalani orang Katolik. Hari ini kita diingatkan Yesus bahwa itu merupakan jalan untuk sampai kepada hidup yang kekal (bc. Mat.19:16-22). Langkah ini akan sempurna kala orang lepas bebas dengan harta miliknya dan peduli pada kebutuhan orang miskin.
Ada banyak langkah askese, ugahari, dll yang sangat mungkin kita lakukan. Langkah2 rohani itu tentu merupakan keutamaan yang luar biasa. Namun sebagai murid Kristus langkah itu akan makin sempurna kala semua itu mengalir pada sikap peduli terhadap sesama, bukan hanya berhenti pada kepuasan batinnya sendiri. Hidup rohani tidak pernah berhenti pada sisi rohani belaka, namun mengalir dan menyatu dalam kenyataan ragawi. Ketika kita memenjara diri pada satu sisi, entah hanya rohani entah juga hanya ragawi, kita akan menjauh dari kesempurnaan. Marilah menyaturagakan pengolahan hidup rohani dan ragawi kita menuju pada kesempurnaan hidup kekal.

Doa Perutusan:
Tuhan, terima kasih atas segala kesempatan bagiku untuk mengolah kerohanianku. Semoga segala temuanku dalam olah rohani menyuburkan semangat kasihku kepada mereka yang miskin dan berkekurangan. Amin.-nasp-

Tidak ada komentar: