Akhirnya tugas ku menjadi koas selesai juga. Aku menutup minggu ke delapan dengan penuh senyuman, walaupun rasa malas menyelimuti diriku. Aku tidak tahu apakah pratikanku senang dengan kehadiranku selama ini. Tapi seperti yang kebanyakan terjadi di dunia ini tidak 100 % kehadiran seseorang diterima oleh suatu komunitas. Pasti ada pro dan kontra. Tapi aku sudah melakukan semaksimal yang aku bisa. Aku telah berjuang dengan apa yang tidak kumiliki, yaitu kepintaran. Aku pun sempat bercita-cita bisa mengalahkan temanku yang jenius dengan kerja keras. Semoga.
Pada hari Rabu, pratikumnya gila2an... kelasku yang semula berjumlah 18 orang bertambah menjadi 11 orang karena adanya pratikan yang pindah jadwal pratikum. Akhirnya kelas dipindah ke yang lebih besar karena melebihi kuota. Lalu apa yang terjadi, tenagaku benar-benar terforsir, lari sana-lari sini, tapi menyenangkan juga walaupun materinya ada yang kurang kukuasai. Pada akhir pratikum ada seorang pratikan yang aku tahu kurang suka dengan aku menghampiri aku dan menjabat tanganku dan mengucapkan terimakasih. Aku sempat kaget, namun aku merasa dihargai sebagai seorang koas. Aku benar-benar tidak menyangka, benar-benar kejadian yang tidak terduga.
Terus pas hari jumatnya kelas benar-benar sepi karena ada beberapa pratikan yang pindah jadwal. Cukup enjoy juga, apalagi ada 1 pratikan yang benar-benar lucu gaya bicaranya. Tapi juga ada 1 pratikan yang dari pertemuan 1 sampai 8 benar-benar misterius, diam tanpa kata. Akhirnya kusuruh partnerku yang mengatasinya, akhirnya dia buka mulut juga dan mengatakan benar-benar bingung. Sayang sekali padahal dia jujur dan cukup pintar di mataku.
Tapi yang jelas aku harap mereka semua bisa lulus. God help Them...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar