Senin, 28 Desember 2009

Desahan Akhir Tahun

Aku tidak tahu harus mengungkapkan semua perasaan hatiku saat ini kepada siapa. Kepada teman sudah, kepada boneka kesayanganku sudah, tapi aku merasa tetap belum bisa melepas beban ini. Sekitar 2 minggu lalu sampai sekarang aku merasa dipersulit oleh orang-orang sekitarku. Impian demi impian yang semula kubangun rasanya telah aku hancurin semuanya. Aku serasa jatuh ke lubang paling dalam di dalam lorong-lorong kegelapan. Minggu terakhir kuliahku diisi dengan tugas-tugas akhir yang luar biasa banyak ditambah lagi KP ku yang rencananya aku lanjutkan semester depan ternyata oleh rekan sekelompokku tidak sependapat, jadinya tugasku di minggu terakhir ini bertambah berat. Ditambah lagi beberapa anggota kelompokku Pweb ada yang ga ngerjain apa-apa, jadi ibaratnya aku Single Fighter. Imbasnya selama hampir 3 hari aku berangkat pagi pulang pagi. Bener-bener penyiksaan jasmani. Untungnya Pwebnya lumayan sukses, jadi rasa puas menyelimutiku, namun KPnya ini belum melar2. Apalagi antara hari senin sampe rabu tanggal 21-23 ada audisi Indonesian Idol yang sudah kutunggu selama hampir 2 tahun. Hari seninnya ga bisa karena aku ada perform band, selasanya ada presentasi tugas, rabunya yang aku usahain mati-matian untuk ikut. Dengan kostum yang sudah kupersiapkan aku yakin bakal menembus audisi precast Indonesian Idol. Tapi sayangnya waktu semakin siang tapi tugas masih belum selesai-selesai tapi untungnya entah kenapa teman sekelompokku ini ngakalin tugas kami jadi aku tidak perlu mengerjakannya sampai selesai. Amin deh, langsung aku tancap gas menjemput Yeri, teman seperjuanganku yang akan berjuang di idol juga. Dengan persiapan yang sudah matang kami bergegas ke Kodam Balai Prajurit tempat diadakannya audisi. Sepi.... Kami mencoba bertanya pada seseorang, ternyata audisinya telah ditutup dari jam 12 tadi, sedangkan kami datang jam 2. Oh Nooooo..... Ekspresi kekesalan muncul di wajah kami. Kami gagal bukan karena kualitas tapi karena nasib. Yeri pun begitu emosi sampai botol minum aqua dia banting. Kekecewaan jelas terlihat, namun semangatku tak pernah padam. Aku berniat mengikutu audisi Jogja, siapa tahu bintangku bersinar tahun ini walaupun banyak orang-orang terdekatku yang tak mendukungku namun aku tetap optimis karena teman-temanku ternyata menyemangatiku. Jogja I'm coming.....
Terus....terus.... Ehmmm hubunganku dengan Princess ku semakin baik namun entah mengapa pada minggu kemarin tiba-tiba dia berubah sikapnya. Katanya aku terlalu over. Aku minta maaf. Tapi efeknya sekarang dia kayaknya angin2nan ma aku. Apa karena aku telah mengungkapkan isi hatiku padanya dan dia tidak suka. God Help Me...
Yang lebih membuat aku sakit hati pada penghujung tahun ini adalah tidak adanya dukungan dari orang-orang terdekatku sendiri. Di depan kerabat dan keluarga menyebutkan satu persatu kekuranganku. Gimana kalau aku melakukan hal seperti itu juga. Pasti sakit hati bukan, mental pun jadi down. Jujur aku mau menangis. Dari dulu memang aku tidak pernah dianggap bisa, tapi satu persatu mulai aku buktikan bahwa aku bisa, dari aku bisa bermain gitar, piano, nyanyi, basket, memang semua itu tahap demi tahap. Coba seandainya dari kecil orangtuaku mengerti bahwa aku multitalent, mungkin saat ini aku sudah menjadi star. Tapi apalah gunanya memandang kebelakang, ini memang sudah digariskan... Aku hanya berharap kedepannya aku dapat bahagia bersama orang orang yang aku cintai^_^

Tidak ada komentar: