Rabu, 12 November 2008

Struktur Dasar Bahasa Jepang Informal (1)

First Off...

Secara umum, bahasa Jepang memiliki struktur kalimat yang berbeda dengan bahasa Indonesia dan Inggris. Perbedaannya sendiri bisa dijabarkan sebagai berikut:

[ENG] I eat chocolate.
[INA] Saya makan coklat.

Dari contoh di atas, terlihat bahwa bahasa Indonesia memiliki struktur kalimat yang mirip dengan bahasa Inggris. Jika Anda hendak menerjemahkan kalimat pertama ke dalam bahasa Indonesia, Anda hanya perlu mengganti kata “I” dengan “Saya”, “eat” dengan “makan”, dan “chocolate” dengan “coklat” — di sini, Anda tidak perlu menukar posisi antara subyek, predikat, maupun obyek untuk melakukan penerjemahan.

Bagaimana dengan bahasa Jepang?

Dalam bahasa Jepang, hal tersebut tidak bisa diterapkan. Terjemahan kata-per-katanya sendiri adalah sebagai berikut.

saya = watashi
makan = taberu
coklat = CHOKOREETO

Meskipun begitu, contoh “saya makan coklat” di atas akan diterjemahkan sebagai:

[JAP] Watashi wa CHOKOREETO wo taberu.


Mengapa?

Ini karena bahasa Jepang menggunakan struktur Subyek-Obyek-Predikat dalam penggunaannya, dan menggunakan partikel tertentu sebagai pelengkap (yaitu “wa”/”ga” setelah subyek, dan “wo” untuk obyek). Sehingga, kalau dilihat kata-per-kata dalam bahasa Indonesia, terjemahan di atas akan jadi seperti berikut ini.

[JAP] Watashi wa CHOKOREETO wo taberu.

[INA] Saya, coklat, makan

Hmm, tapi itu nggak asik™ :P . Lebih cocok kalau Anda menerjemahkannya seperti ini:

[JAP] Watashi wa CHOKOREETO wo taberu.

[INA] Oleh saya, coklat dimakan.

Dengan demikian, Anda bisa menerjemahkan bentuk kalimat Jepang yang paling dasar ini. Tentunya kosakata baru harus dipelajari sendiri, entah lewat kamus ataupun otodidak. ;) .

Contoh lainnya…

[JAP] Neko wa nezu o oikakeru.

[INA1] Oleh kucing, tikus dikejar.

[INA2] Kucing mengejar tikus (bentuk sederhana)

***

Jika Anda tidak menggunakan obyek dalam kalimat dan hanya memakai subyek-predikat, maka cara penerjemahan di atas tak perlu dilakukan. Anda bisa melakukan penerjemahan kata-per-kata begitu saja.

E.g.

[JAP] Ano hito ga hashiru.

–> “ano hito” = “orang itu”
–> “hashiru” = “berlari”

[INA] Orang itu berlari

[JAP] Kaze ga fuku.

–> “kaze” = “angin”
–> “fuku” = “bertiup”

[INA] Angin bertiup.

Ini juga berlaku untuk menjelaskan perihal suatu benda atau orang, hanya saja di akhirnya perlu ditambahkan partikel “desu” (atau bentuk informalnya, “da”).

[JAP] Namae wa Sora desu.

–> “namae” = “nama”

[INA] Nama (saya) adalah Sora.

[JAP] Aitsu wa otoko da.

–> “aitsu” = “orang itu” (bentuk informal)
–> “otoko” = “laki-laki/pria dewasa”

[INA] Orang itu laki-laki

***

Yang sudah dijelaskan di atas adalah struktur kalimat aktif sederhana dalam bahasa Jepang. Dalam pembahasan selanjutnya, saya akan coba menulis tentang penggunaan kata/klausa keterangan tambahan dalam bahasa Timur ini.


Bersambung...

5 komentar:

The Winner mengatakan...

Kerennnnnn bgt......

SERBA SERBI mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
SERBA SERBI mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
SERBA SERBI mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
The Winner mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.