Istilah VGA juga sering digunakan untuk mengacu kepada resolusi layar berukuran 640×480, apa pun pembuat perangkat keras kartu grafisnya. Kartu VGA berguna untuk menerjemahkan keluaran komputer ke monitor. Untuk proses desain grafis atau bermain permainan video, diperlukan kartu grafis yang berdaya tinggi. Produsen kartu grafis yang terkenal antara lain ATI dan NVIDIA.
Banyak persamaan antara ATI dan NVIDIA yang menyebabkan kedua perusahaan produsen kartu grafis ini bersaing ketat. Banyak sekali pertimbangan saat kita ingin memilih VGA dan masalah yang paling mencolok adalah soal harga dan fungsi. Banyak sekali pembeli yang asal beli tapi tidak memanfaatkan secara maksimal kelebihan VGA tersebut sehingga pada akhirnya rugi di uang.
Untuk itu kita harus dapat menentukan VGA mana yang harus kita beli atau tidak dilihat dari segi keperluan kita, agar nantinya kita tidak menyesal dengan apa yang kita beli.
Dua produsen VGA yang terkenal di dunia yaitu ATI dan NVIDIA bersaing cukup keras untuk memenangkan pasar VGA. ATI dan NVIDIA mempunyai keistimewaan masing – masing.
Pertama – tama saya akan membahas ATI. ATI (ATI Technologies Inc) adalah pemasok utama dari unit pemrosesan grafik dan chipset motherboard. Pada tahun 2006, perusahaan ini diakuisisi oleh Advanced Micro Devices (AMD) dan merubah namanya menjadi AMD Graphics Product Group, walaupun merek ATI telah dikenal untuk kartu grafis. Salah satu produk paling terkenalnya adalah kartu grafis seri Radeon. Kartu grafis ATI juga digunakan pada konsol permainan Xbox 360 dan nintendo Wii.
Lalu saingan terberat ATI yaitu NVIDIA Corporation (NASDAQ: NVDA) adalah sebuah perusahaan produsen prosesor grafis (graphics processing unit), kartu grafis, dan media dan alat-alat komunikasi untuk komputer pribadi, dan konsol permainan Sony Playstation 3. Produk paling terkenal dari NVIDIA adalah seri GeForce yang digunakan untuk bermain permainan komputer. Markas utama NVIDIA berada di San Tomas Expressway , Santa Clara, California. Seri terbaru NVIDIA adalah GeForce 8800 yang telah menggunakan directX versi 10. Pada 2001, perusahaan ini meraih pemasukan AS$1,37 milyar dan pendapatan bersih AS$177,1 juta.
Berikut ini adalah produk-produk dari NVIDIA :
Ø NV1 - Produk pertama NVIDIA berdasarkan permukaan kuadratik
Ø RIVA 128, RIVA 128ZX - Mendukung DirectX 5, perangkat keras NVIDIA pertama yang sesuai dengan DirectX
Ø RIVA TNT, RIVA TNT2- Mendukung DirectX 6. Seri yang membuat NVIDIA pemimpin pasar
Ø GeForce
· GeForce 256 - mendukung DirectX 7, perubahan perangkat keras dan pencahayaan, memperkenalkan dan mendukung memori DDR
· GeForce 2 - mendukung DirectX 7
· GeForce 3 - mendukung DirectX 8.0, memiliki kelebihan pada arsitektur penyimpanan memori bandwith
· GeForce 4
· seri GeForce FX - mendukung DirectX 9, menawarkan efek bioskop.
· seri GeForce 6 - mendukung DirectX 9C, memiliki kelebihan seperti efek pembayangan yang meningkat, menurunkan konsumsi daya listrik dan memungkinkan operasi Scalable Link Interface
· seri GeForce 7 - meningkatkan kinerja efek pembayangan, Transparency Supersampling (TSAA) dan Transparency Multisampling (TMAA) Anti-Aliasing
· seri GeForce 8 - Kartu Grafis pertama dari Nvidia yang mendukung DirectX 10
· seri GeForce 9 - Meningkatkan performance dan efek visual dari versi GeForce 8
· seri GTX 280 adalah high end dari chipset geforce saat ini, dan rencananya akan dikeluarkannya lagi produk dari jajaran geforce seri 206 dan 212 pada ahir tahun 2008 untuk penetrasi segmen pasar karena adanya Radeon 4870 dari ATI/AMD
Ø Quadro (chipset profesional berdasarkan GeForce)
Bila dilihat dari mata para gamer memang kedua produsen chip grafis diatas memenuhi semua kriteria para gamer. Baik Nvidia maupun ATI memiliki penggemarnya sendiri. Para fans ATI selalu menganggap bahwa kualitas gambar yang dihasilkan videocard ATI lebih baik dibanding Nvidia. Sedangkan di kubu Nvidia, penggemarnya menyatakan sebaliknya.
Anggapan mengenai lebih buruknya kualitas gambar videocard Nvidia sebenarnya muncul di tahun 2003, tepatnya ketika Nvidia meluncurkan seri Geforce FX seri 5000 yang notabene sebuah blunder fatal yang tercatat sebagai sejarah hitam di perjalanan karir Nvidia. Buruknya kinerja Geforce FX saat itu membuat Nvidia melakukan trik untuk meningkatkan kinerja dengan menurunkan kualitas gambar. Hal ini justru semakin memperburuk reputasi mereka dan membuka peluang bagi ATI untuk merebut singgasana. Saat itu chip grafis andalan ATI yaitu Radeon seri 9000 terbukti mampu mengalahkan Geforce FX dalam kinerja maupun performa. Di saat itulah anggapan bahwa kualitas gambar videocar ATI lebih baik daripada Nvidia mulai tertanam di hati sanubari para gamer.
Namun setelah 3 tahun telah berlalu, Nvidia telah melewati mimpi buruknya. Dimulai dari peluncuran Geforce seri 6000 yang membanggakan Shader Model 3, Nvidia mulai berusaha mengalahkan ATI dalam hal kualitas gambar. Di era 2005, Geforce seri 6000 mampu menoreh keunggulan dalam hal dukungan Shader Model 3 dibanding ATI X300/700/800 yang saat itu belum mensupport fitur tersebut.
Sadar akan kelemahan terserbut, di tahun 2006 ATI akhirnya juga memberikan dukungan Shader Model 3 di seri X1000 mereka, sehingga potensi bagi videocard Nvidia dan ATI untuk menghasilkan kualitas gambar yang baik kini sama.
Menyadari hal itu, Nvidia sebagai produsen chip grafis no. 1 tentu tak mau tinggal diam. Serangkaian cara mereka lakukan untuk lebih unggul dibanding ATI. Bila di era 2003 mereka melakukan trik penurunan kualitas gambar yang berujung menjadi sebuah blunder fatal, kini mereka mencari cara lain yang lebih cerdas untuk mengalahkan kualitas gambar videocard ATI. Cara tersebut adalah dengan berkonspirasi bersama para game developer untuk menjatuhkan ATI.
Sebagai produsen chip grafis no.1, Nvidia memiliki segudang uang untuk diselipkan di celah-celah kantong para programmer & game developer. Dengan begitu game buatan mereka akan berpihak ke kubu Nvidia. Atau dengan kata lain kualitas gambar game tersebut akan menjadi lebih buruk bila dijalankan pada videocard ATI.
Nvidia cukup serius dalam menjalankan strategi konspirasi ini. Bahkan mereka mempropagandakan strategi ini sebagai TWIMTBP (The Way It's Meant To Be Played).
Bila sebuah game menyandang logo TWIMTBP, berarti game tersebut dibuat dengan campur tangan Nvidia di dalamnya, dan sudah dipastikan kualitas gambar / kinerja terbaik hanya akan didapat bila menggunakan videocard Nvidia. Secara logika saja, tentu mustahil bila sebuah game yang disponsori Nvidia ternyata tampilannya sama baiknya bila menggunakan ATI.
Para fans ATI sering berdalih bahwa masalah kompatbilitas/kualitas gambar pada beberapa game adalah masalah driver yang dapat dihilangkan dengan update driver ATI Catalyst, mereka tak menyadari bahwa problem tersebut sebenarnya adalah problem yang berasal dari gamenya dan sengaja dibuat oleh game developernya bagi pengguna ATI. Jadi update driver ATI tidak akan memperbaiki problem tersebut.
Tampaknya strategi konspirasi ini dianggap cukup berhasil oleh Nvidia, sehingga mereka kian hari kian agresif dalam merangkul para game developer. Hingga saat ini, nyaris 90% game yang beredar di pasaran dibuat dengan campur tangan Nvidia di dalamnya.
Untuk membuktikan perbedaan tampilan kualitas gambar antara videocard Nvidia dan ATI, berikut ini dilakukan berbagai perbandingan kualitas gambar secara detail dengan menggunakan beberapa game populer, dengan spesifikasi :
Videocard:
- NVIDIA : Geforce 7600GT, 7900GS, 7900GT
- ATI : Radeon X1950 Pro, X1900XT
CPU:
- Intel Core2 Duo E6400 (2.13GHz) overclocked @ 3.2GHz FSB400 (FSB1600 QPB)
CPU Cooler :
- Thermaltake Waterblock W0010 + custom cooling tower
Motherboard
ASUS P5B Deluxe WiFi AP (intel P965)
Memory :
- 2 X 512MB Kingston "Hynix" DDR2 533 @ DDR800 (4-4-4-12)
Harddisk: 80GB Seagate Barracuda 7200.9 SATA2
PSU: SilverStone 400W dual-rail
Driver:
Nvidia Forceware 91.47
ATI Catalyst 6.11
Windows XP Professional SP2
DirectX 9c June06
Detail objek gedung dan tekstur bukit dengan menggunakan videocard NVIDIA terlihat jelas. Sedangkan pada videcard ATI, cahaya silau membuat gedung nyaris tak terlihat yang diakibatkan karena error dalam implementasi HDR/bloom effect. Bahkan tekstur bukit hanya terlihat sebagai warna kuning silau saja.
Game Serious Sam2 ini membuat implementasi HDR pada videocard ATI terlihat buruk (pixelasi).
Pada videocrad Nvidia, tampilan bayangan terlihat halus. Ini menunjukkan bahwa implementasi Soft Shadow berjalan sempurna. Sedangkan pada videocard ATI soft shadow tidak berfungsi sehingga bayangan terlihat kasar dan bergerigi (jaggies).
Untuk masalah harga memang ATI jauh lebih ekonomis dan bertenaga namun walaupun NVIDIA lebih mahal tapi dari segi performa NVIDIA jauh lebih baik daripada ATI. Jadi NVIDIA masih menjadi pilihan banyak gamer.
NVIDIA memang lebih baik performanya dari ATI tapi bukan berarti ATI tidak memiliki pasarnya. Karena ATI memiliki nilai ekonomis yang lebih baik dari NVIDIA maka pasar menengah kelas bawah sangat cocok dengan ATI.
Dan untuk para gamer yang benar-benar maniak sebaiknya memilih NVIDIA dikarenakan kualitas yang sangat bagus walaupun harganya lebih mahal. Untuk para gamer yang hanya untuk hobi, komputer rumahan, komputer sekolah disarankan menggunakn ATI dikarenakan harga yang lebih murah dan dilihat dari efisiensi kegunaan
5 komentar:
mantap infonya mas....hehe
saya pemakai vga ati, tp keliatannya ati pada pembahasan mas kalah kelas ya dari nvidia.
:D
sbb,..iya kalau dilihat dari fakta nvidia memang sedikit diatas... tp semua tergantung kebutuhan dari setiap individu, nyamannya pake yg mana...
nice info gan...
terimakasih gan... hehehehe
Memang harus jeli memilih VGA karena sangat berkaitan erat dengan performance komputer kita.
---------------
Obat Jerawat
Toko Kosmetik Online Makassar
Cream Sari
Posting Komentar