Senin, 22 Juni 2009

Slumdog Millionaire





Ini dia film India yang paling keren dan begitu banyak memberikan inspirasi. Slumdog Millionaire atau dalam bahasa Indonesia Sang Gembel Milyarder adalah sebuah film dengan latar belakang daerah kumuh Mumbai, India dan dibuat oleh seorang sutradara Inggris Danny Boyle yang dikerjakannya bersama sang asisten yang India asli, Loveleen Tandan, dengan merombak novel karya Vikas Swarup berjudul Q & A. Sebuah novel yang sudah penuh dengan penghargaan, sehingga akhirnya film inipun mendapat beberapa penghargaan. Film ini berhasil meraih empat Golden Globes dan delapan piala oscar, termasuk penghargaan paling bergengsi Film Terbaik dan Sutradara Terbaik, sedangkan penghargaan lain yang diterimanya adalah lima Critics' Choice Awards, dan tujuh piala BAFTA Awards.

Pemeran Film Slumdog Millionaire

Film ini dimulai dengan inspektur polisi (Irrfan Khan) di Mumbai, India, menginterogasi dan menyiksa
Jamal Malik (Dev Patel), bekas anak jalanan dari kawasan kumuh Dharavi. Jamal adalah kontestan Who Wants to Be a Millionaire? versi India (Kaun Banega Crorepati) yang dibawakan oleh Prem Kumar (Anil Kapoor). Jamal berhasil mencapai pertanyaan terakhir, dijadwalkan diadakan besok, tetapi polisi menuduhnya curang. Pada saat diinterogasi, jamal menjelaskan bahwa setiap pertanyaan yang diajukan padanya mempunyai hubungan dengan apa yang pernah dialaminya selama ini. Dan inspektur polisi menerima penjelasan dari jamal dengan sebutan "keanehan yang masuk akal".

Melihat Amitabh Bachan dari Ponten

Harapan. Itulah sebuah kata yang telah memberi kekuatan luar biasa bagi Jamal. Harapan telah mampu membuat seorang Jamal melakukan segala hal demi bertemu dengan Latika, buah hatinya sejak ia masih anak-anak.

Perjalanan cinta Jamal ini tertuang lewat scene-scene yang berwujud kilas balik. Rangkaian kilas balik inilah yang membuat penonton jadi keasyikan, bahkan bisa jadi film India ini benar-benar telah berubah menjadi film yang hollywood banget. Khas film India dengan lagu dan tari baru muncul ketika film sudah berakhir.

Masa kecil di Mumbai

Keinginan Jamal untuk main dalam kuis "Who Wants to be A Millionaire" bukanlah keinginan untuk main dan menang. Bahkan Jamal dikisahkan sebagai pemuda yang tidak bisa membaca, bagaimana mungkin ia punya cita-cita untuk memenangkan kuis yang luar biasa sulit ini.

Bahkan untuk pertanyaan yang begitu mudahpun ia tidak bisa menjawabnya. Sang inspekturpun dibuat kagum dengan retorika berpikir Jamal, ketika ia menanyakan mengapa pertanyan yang semua orang India bisa menjawab justru tidak dijawab Jamal, tetapi pertanyaan yang sulit malah selalu dapat dijawab dengan baik.

Jamal tiba-tiba mengajukan beberapa pertanyaan yang sepele pada sang inspektur dan itu adalah pertanyaan sederhana yang tak diketahui jawabannya oleh sang inspektur.

Kepiawaian menjawab pertanyaan kuis super sulit ini menjadikan sang "Tantowi Yahya" alias pemandu kuis menjadi berang. Iapun mulai geram dengan kelakuan Jamal yang selalu bisa menjawab pertanyaannya. Dalam dunia nyata pemandu kuis ini adalah Amitabh Bachchan, namun dalam film ini diperankan oleh orang yang mirip dengannya. Sosok Bachchan yang lagendaris rupanya tidak mau dirusak oleh citra buruk sang pemandu kuis yang jahat dalam film ini.

Berbagai cara dilakukan sang pemandu kuis untuk menteror mental Jamal dan akhirnya bahkan menjebloskan Jamal dalam penjara, demi untuk mengetahui cara yang dipakai Jamal dalam menjawab deretan pertanyaan yang super sulit itu.

Pertanyaan yang sulit dari kuis itu memang selalu melempar Jamal dalam kisah kehidupannya secara kilas balik, mulai dari anak-anak, ABG sampai menjadi remaja. Rangkaian kilas balik itulah yang mampu menjawab rangkaian pertanyaan dalam kuis.

Bermain di Who Wants to be Millionaire


Penontonpun dibuat semakin terpaku oleh drama kehidupan keluarga Jamal, mulai dari meninggalnya ibu tercinta, kelakuan kakak Jamal (Salim), perjumpaannya dengan Latika dan cinta Jamal yang seolah tak berujung.

Ini memang film drama yang telah membuktikan dirinya dengan penghargaan dari Golden Globe 2009. Tidak salah kalau memang film berdurasi 2 jam lebih ini menyabet penghargaan sebagai film drama terbaik. Film inipun telah mendapat penghargaan sebagai film dengan sutradara terbaik, penulis naskah terbaik dan pembuat musik terbaik. Kayaknya penghargaan lanjutan akan segera menyusul, melihat kehebatan film ini.

Kalau di film laskar pelangi, para bocah asli Bangka Belitung telah tampil memikat, maka di film ini bocah Mumbailah yang tampil memikat. Merekapun mendapat berkah dengan adanya bea siswa untuk pendidikan sekolahnya dan sejumlah uang yang sudah menanti saat mereka dewasa nanti. Kepolosan bocah-bocah inilah yang membuat penonton terbius untuk tidak bergerak selama film berlangsung dan sang sutradara merasa perlu untuk membayar sebagian honor mereka saat mereka sudah besar nanti.

Mungkin kemiskinan warga Mumbai yang membuat pemikiran itu, karena berapapun uang yang didapat saat ini bukan mustahil hanya akan habis tanpa sempat dinikmati oleh sang bocah dikala mereka memerlukannya nanti.

Slumdog Millionaire memang layak menjadi tontonan keluarga. Meski biaya pembuatannya murah meriah dan tanpa aktor kondang, tapi inilah memang film sederhana yang layak tonton.

Film ini diputar untuk pertama kalinya untuk umum Di Inggris pada 12 November 2008 dan di Mumbai pada 22 Januari 2009.

Para pemainnya antara lain ialah Dev Patel, Freida Pinto, Anil Kapoor, Irrfan Khan, dan masih banyak lagi.

Film ini mengingatkan kita pada satu nasehat kuno yaitu “Pengalaman adalah guru yang paling berharga.” Itulah ilmu yang kita dapat setelah kita melihat aksi Jamal di film ini. Dari 1 – 10 saya memberi nilai sempurna untuk filim ini. Selamat menonton...


3 komentar:

Anonim mengatakan...

www.englishour.co.cc | English at Your Mouse Clicks! English Help with Native Speakers! The Fast Track to Learn English! The Linguistic Skills Builder.

The Winner mengatakan...

what it's mean??

Arif Rahman Hakim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.