Senin, 7 Maret 2011, saya membaca sebuah renungan berdasarkan Injil Markus 12:1-12. Injil tersebut sangat mengisnpirasi saya. Injil tersebut berkisah tentang para penggarap kebun anggur yang memukul dan membunuh hamba-hamba pemilik kebun itu. Mereka juga membunuh anak pemilik kebun itu. Pembunuhan ini dilakukan untuk merampas milik orang lain. SERAKAH.
Sejarah terus membuktikan, banyak pembunuhan terjadi karena perampasan milik. Revolusi Prancis pecah karena para penguasa dan pemimpin agama “merampas” hak milik para buruh dan rakyat kecil. Pada masa Orde Baru banyak terjadi penculikan dan pembunuhan demi penumpukan harta penguasa. Para koruptor merampas milik rakyat untuk memperkaya diri dan keluarga.
Dosa manusia pun berakar pada perampasan hak milik itu. Adam dan Hawa mengambil buah pohon terlarang, yang merupakan pohon milik Allah. Orang Israel membunuh para nabi yang adalah milik Allah, demi mempertahankan kekuasaan mereka. Mungkin kita sendiri juga sering merampas milik Allah dan sesame. Barangkali dengan mudah kita meninggalkan iman demi meraih harta dan kuasa, bawahan kita beri gaji sangat rendah demi menumpuk harta milik kita. Kita lebih memilih sikap tidak peduli daripada memperhatikan sesame, terlebih mereka yang lemah. Orang lain pun punya hak untuk kita perhatikan. Seandainya kita bisa melakukan semua itu, betapa damainya dunia. Sulit memang sulit tapi bukan sesuatu yang mustahil. So, renungkanlah seberapa jauh kita “membunuh” yang lain, merampas milik orang lain dan milik Tuhan demi kepentingan kita. Ayo kita kembalikan hak milik sesama dan hak milik Allah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar