Selasa, 17 April 2012

The Boy In The Striped Pyjamas



Beberapa hari yang lalu saya baru menonton sebuah film yang menurut saya mempunyai klimaks yang bagus pada endingnya, The Boy In The Striped Pyjamas (2008). Kisah ini berawal dari Bruno anak seorang komandan di era Hitler yang pindah ke rumah baru yang ternyata berdekatan dengan penjara kaum Yahudi. Tak disangka karena keingintahuan Bruno yang besar, ia berpetualang ke penjara itu secara diam-diam dan bersahabat dengan salah satu anak kaum Yahudi bernama Shmuel. Hampir tiap hari Bruno dan Shmuel bermain dengan dipisahkan pagar listrik. Hari berganti dan akhirnya ada waktunya dimana Bruno harus pindah, dan sebelum pindah Bruno berjanji kepada Shmuel untuk mencari ayah Shmuel yang menghilang di penjara. Akhirnya dengan memakai seragam penjara kaum Yahudi Bruno masuk ke lingkungan penjara dengan menggali tanah di bawah pagar listrik. Namun sial bagi Bruno saat dia sudah masuk di lingkungan kaum Yahudi ternyata pada saat itu akan diadakan pembunuhan masal terhadap kaum Yahudi dengan dimasukkan ke sebuah ruangan gas dengan keadaan telanjang, yang mereka kira untuk shower (Bruno & Shmuel berpikir untuk berteduh karena diluar hujan), lalu didalam ruangan itu diberi semacam gas mematikan. Dan di adegan Bruno dan kaum Yahudi dibantai itulah klimaks yang tidak saya duga.
Secara general pesan moral dalam film ini adalah kebencian yang besar terhadap sesuatu kadang akan mengorbankan sesuatu yang kita cintai.

Tidak ada komentar: