Kamis, 27 Mei 2010

Miss Communication

Kira-kira sebulan yang lalu aku memulai sebuah bisnis dengan temanku. Bisnis ini bergerak di bidang entertaiment, lebih tepatnya ke arah musik. Karena ini sebuah enterpreneurship jadi jangan mengharapkan gaji perbulannya karena ini menggunakan dana pribadi. So, untuk awal-awalnya kita harus bekerja keras. Pada awal aku bekerja, kami di sibukkan rencana pembuatan plakat. Untungnya aku mempunyai seorang teman yang pandai di bidang pembuatan plakat dan sebagainya. Dan juga lagi kebetulan dia juga suka musik, jadi dia ditarik menjadi tim kami. Nah kesalahan terbesar yang di buat temanku dan menjadi pembelajaranku adalah segala sesuatu harus dibicarakan dengan jelas terkhususnya masalah dana/uang. Dari awal temanku terlalu banyak tak terbuka dengan uang, di bilang ga ada biaya hanya biaya beli besi saja. Tentu saja dengan keuangan kantor yang tipis, leaderku merasa terbantu dan akhirnya mulai dikerjakanlah plakat itu. Janji 3 hari akan selesai tapi molor. Leaderku berkata bahwa aku yang harus bertanggung jawab jika terjadi apa-apa. Tapi aku yakin kalau temanku ku itu baik dan ga pernah mengulur waktu, sampai akhirnya aku harus datang ke rumahnya dan ternyata ia tidak ada. Sempat aku takut tapi aku tetap berpikir positif. Ya, ternyata plakat itu telah selesai namun temanku bingung bagaimana membawanya karena kantor jauh dan ukuran plakat yang besar dan berat. Leaderku juga kurang peka, tidak mau menyewa pick up gitu. Akhirnya dengan sepeda motorku, aku membawa plakat itu. Hampir berkali-kali jatuh. Sampai dikantor pun, respon nya biasa-biasa saja, ga dikasih uang lelah gitu. Temanku mulai kecewa dengan leaderku. Aku berusaha menenangkannya. Aku bilang " Tuhan ngelihat kita kok, kita ga butuh dilihat orang lain yang penting kita melakukan sesuatu yang benar".
Hari berlalu, Leaderku komplain tentang plakatnya. Ujung ujungnya temenku sedikit emosi. "Udah di kasih gratisan, tapi nuntut terus." Setelah aku selidiki ternyata ada miss comunication antara temanku, leaderku, sama 'tangan kanannya' leaderku. Apa yang diinginkan atau dipikiran leaderku tidak sama dengan 'tangan kanannya', jadinya plakat pun terjadi kesalahan konsep dan pastinya yang disalahkan adalah temanku ini. Jadi sumber penyebabnya ya 'tangan kanan' leaderku itu tp ia bersikap seolah-olah tidak terjadi apa - apa. Tidak ada yang salah dan benar dalam kasus ini namun akar dari permasalahan ini adalah miss communication dan tidak adanya keterbukaan satu sama lain. Semoga ini dapat menjadi pembelajaran bagi saya dan kita semua.

Tidak ada komentar: