Jumat, 06 November 2009

Menerima Apa Adanya ....


Pas buka news feed di fb, ada satu notes temen gw yang menarik gw banget dari kata-kata awalnya. Gw buka dan ternyata menginspirasi gw banget. Bener sesuai dengan apa yang gw pikirin hari ini.

Nih isinya :


Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acara
pernikahannya
sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka
hadir
menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia
tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan
pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap
pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa
mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada
suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di
majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan"
katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.
"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang
kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan
membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan
membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia"
Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal
dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji
tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat
hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk
kebaikkan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan
mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka
masing-masing.
Besok pagi ketika sarapan, mereka siap
mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata
sang istri.

Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang
ditulisnya, sekitar 3 halaman. Ketika ia mulai
membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari
suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya
mulai mengalir. "Maaf, apakah aku harus berhenti?"
tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan" jawab suaminya. Lalu
sang istri melanjutkan membacakan semua yang
terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis
diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang
gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak
mencatat
sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau
sudah sempurna,
dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu
sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku.
Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang"

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan
ungkapan
cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya
menerimanya apa
adanya, Ia menunduk dan menangis.

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan,
depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu
menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup
ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan
pengharapan. Mengapa harus menghabiskan
waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan
menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal
yang indah di sekeliling kita?
Kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita
mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik
dan mencoba melupakan yang buruk.
Cinta tak pernah memandang kekurangan orang yang kita
sayangi dan
kita cintai. Cinta hanya akan membawa kebahagian dan
saling berbagi untuk memahami kekurangan
masing-masing. mencintai dengan apa adanya.

Cinta tak pernah menyakiti, yang sebenarnya adalah
menambah
kedewasaan dan cara berpikir kita untuk memandang
hidup, sebagai
kasih karunia Tuhan yang terbaik. Cintailah semua
makhluk dengan
harapan semua berbahagia.

Tidak ada komentar: